Salin Artikel

Duduk Perkara Remaja Diperkosa Ayah Tiri, Dianggap Pelakor hingga Diusir Ibu Kandung

Peribahasa tersebut sepertinya tidak bisa menggambarkan hubungan N (14) dengan MM, ibu kandungnya

Remaja asal Kabupaten Probolinggo itu diusir oleh ibu kandungnya karena dianggap sebagai perebut laki orang (pelakor) pada awal Oktober 2019 lalu.

N adalah korban pemerkosaan Madi (66), suami baru ibunya. Selama ini N tinggal dengan ibu kandung dan ayah tirinya di Kecamatan Leces.

Setelah diusir, N pun meninggalkan rumah dan melaporkan kejadian pemerkosaan tersebut ke Polsek Leces.

Oleh petugas N diarahkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Unit PPA Polres Probolinggo.

N  memutuskan pulang ke rumah ayah kandungnya di Kabupaten Lumajang.

Rabu (2/10/2019), N ditemani S ayah kandungnya melapor ke Polres Probolinggo.

"Ibunya (mantan istri) waktu kejadian jualan di pasar. Ibunya malah mengusir anak saya dari rumahnya karena dianggap pelakor," kata S kepada Kompas.com, Rabu (2/10/2019).

Ia bercerita anak gadisnya diperkosa ayah tirinya dua kali, yakni pada Maret dan Juni 2019 lalu saat kondisi rumah sepi.

N diancam dipukul hingga patah tulang jika melawan ayah tirinya.

Mereka berdua bekerja mulai pagi hingga malam dan berakhir pada pukul 23.00 WIB.

Sementara Madi yang berusia 66 tahun hanya di tidur di rumah dan tidak bekerja membantu istri dan anak tirinya.

Bukan hanya itu, N sang anak juga masih harus mengurusi pekerjaan rumah tangga di rumah Madi.

Kanit PPA Polres Probolinggo Bripka Isana Reni Antasari mengatakan saat N diperkosa, sang ibu berada di satu ruangan.

Saat ini polisi masih menyelidiki apakah MM membiarkan perkosaan tersebut terjadi atau ketiduran karena kelelahan setelah bekerja seharian sehingga tidak tahu bahwa anaknya diperkosa.

"Korban mengaku sudah disetubuhi oleh ayah tirinya sebanyak tiga kali ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi. Tapi kami belum mengetahui secara pasti berapa kali ayah tirinya ini menyetubuhinya. Karena ada kemungkinan perbuatan itu dilakukan saat korban tertidur pulas," ujar Reni.

Reni menjelaskan pada Maret lalu korban bersama adik dan ibu kandungnya tengah tertidur di ruang depan rumah atau ruang keluarga dengan kondisi lampu listrik mati.

Pelaku kemudian memperkosa korban yang saat itu sedang tertidur.

“Korban sempat berontak, tapi pelaku menutup hidung korban dengan tisu. Setelah korban merasa pusing, ia lalu disetubuhi oleh pelaku. Ibu dan adiknya yang berada di samping korban saat diperkosa tidak tahu,” jelasnya.

Ironisnya, tambah Reni, setelah kejadian itu, korban diusir oleh ibu kandungnya, karena dianggap menjadi pelakor.

Kepada polisi. N juga mengaku kerap dikasari ibunya sejak adik tirinya lahir. Hal tersebut membuat dia trauma berat.

Saat berada di ruang Unit PPA, Madi memang memilih bungkam dan tidak bersedia diajak ngobrol oleh media. Dia diam dengan tatapan sinis.

"Dia ditangkap pekan lalu. Orangnya tidak kooperatif dan sulit diajak bicara. Kita pancing ke polres, usai diperiksa langsung kita tahan," katanya Kanit PPA Polres Probolinggo Bripka Isana Reni Antasari, Senin (14/10/2019).

Sama seperti suaminya, MM sang istri juga sulit diajak bicara.

"Sepertinya MM dan Madi saling melindungi. Mereka sulit sekali dimintai keterangan dan diajak bicara," kata Reni.

Selain perkosaan, aksi pengusiran MM terhadap N juga menjadi fokus pemeriksaan polisi karena pengusiran adalah akasi kekerasan dan berpotensi menelantarkan anak di bawah umur.

Polisi juga mendalami beban tugas yang harus dikerjakan N selama tinggal di rumah Madi. Selain mengurusi pekerjaan rumah tangga, N juga diharuskan menjaga toko kelontong milik madi mulai pagi hingga tengah malam.

"Selain mengurusi pekerjaan rumah, N disuruh MM menjaga toko kelontong dari pagi hingga malam pukul 23.00 WIB. Itu terjadi setiap hari. Belum lagi, MM sering mengasari N," ujar Reni.

SUMBER: KOMPAS.com (Kontributor Probolinggo: Ahmad Faisol | Editor : Robertus Belarminus, Khairina, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2019/10/17/06160001/duduk-perkara-remaja-diperkosa-ayah-tiri-dianggap-pelakor-hingga-diusir-ibu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke