NEWS
Salin Artikel

RS, Pelajar SD Korban Bullying, Kini Bisa Tersenyum dan Berniat Umrahkan Ibu

RS (12) adalah pelajar SDN 2 Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang menjadi depresi akibat bullying teman-temannya dua tahun terakhir. 

Satu keluarga ini pun datang berboncengan mengendarai sepeda motor.

Usai berbincang sejenak, perwakilan DP3AKB Kabupaten Grobogan langsung mengantar RS ke RSUD dr Soedjati Purwodadi untuk diperiksa psikisnya oleh tim medis kejiwaan.

Ini merupakan langkah awal bentuk perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk menangani kondisi kejiwaan RS yang trauma akibat mengalami bullying dari teman-teman sebangkunya.

Seperti diketahui, dua tahun ini Kasnawi (54) dan Masrikah (49), warga Kelurahan Wirosari, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, harus kelabakan menghadapi kondisi RS. 

Mereka berupaya mengembalikan kondisi psikis putranya yang depresi akibat bullying. Mereka kini bisa sedikit bernafas lega.

Selama ini, Kasnawi yang bekerja sebagai buruh bangunan dan Masrikah yang menjadi penjual kerupuk itu mengaku kewalahan untuk mengeluarkan biaya pengobatan terapi psikologis untuk RS.

"Dari dokter psikis membenarkan jika RS mengalami trauma dua tahun ini akibat bullying," kata Kasi Pendampingan dan Rehabilitasi Korban Kekerasan, DP3AKB Kabupaten Grobogan, Sutrisno saat ditemui Kompas.com, Senin (14/10/2019).

"Untuk RS, kami gratiskan periksa psikis di RSUD dr Soedjati sampai benar-benar sembuh. Untuk BPJS mandirinya, kami masukan Jamkesda."

"Kami berterimakasih karena dari pemberitaan, kami jadi tahu dengan kasus ini. Intinya akan kami dampingi sampai rampung." 

Meski demikian, kata dia, pemerintah tetap akan memfasilitasi jika RS ingin pindah ke sekolah lain. 

"Kan sebentar lagi ujian akhir, jadi kami sarankan tetap di SDN 2 Wirosari," kata Sutrisno. 

"Tapi kalau mau pindah pemerintah akan memfasilitasi. Pak Sekda Grobogan sudah meminta Dinas Pendidikan untuk memfasilitasi." 

Setelah beberapa jam diperiksa oleh dokter bidang psikiater, RS yang ditemani kedua orangtuanya kemudian diantar kembali ke kantor Swatantra DP3AKB Kabupaten Grobogan.

Tak seperti sebelumnya, RS yang semula lebih memilih pasif, membisu, menutup diri di rumah, kini menjadi sedikit aktif.

Meski pelit berbicara, senyum sumringah RS nampak jelas terlihat dari wajahnya yang polos itu.

"Iya saya mau sekolah lagi. Mau umrahkan ibu kalau besar nanti. Sayang sama ibu," tutur RS singkat.

Meski malu-malu, RS yang di duduk di samping kedua orangtuanya di ruang tunggu kantor Swatantra DP3AKB Kabupaten Grobogan itu berupaya tegar.

Sesekali ia melempar senyum kepada siapapun yang mendukungnya untuk kembali bersekolah.

"Enggak usah takut dik," kata seorang pegawai DP3AKB Kabupaten Grobogan yang ikut menerima kedatangan RS beserta kedua orangtuanya.

"Segera sekolah ya dik, biar nanti jadi orang yang membanggakan bagi orang tua. Kan katanya mau umrahkan ibunya, jadi harus sekolah." 

RS pun tak menjawab secara lisan, ia hanya merespons melalui bahasa tubuh dengan tersenyum serta mengangguk berkali-kali.

Harapan orangtua

Orang tua RS, Kasnawi (54) dan Masrikah (49) mengaku senang dengan upaya gayung bersambut dari pemerintah tersebut.

Mereka hanya berharap putra bungsu dari lima bersaudara itu bisa segera pulih kesehatan mentalnya.

"Sedih melihat kondisi anak kami usai dibully. Semoga anak kami bisa kembali seperti semula. Aktif bersekolah dan mengaji. Alhamdulillah ada perhatian dari pemerintah," tutur Masrikah.

Sementara Kasnawi berharap semua pihak terkait sudi memberikan dukungan mental terhadap RS. Sehingga, kesehatan mental RS bisa sembuh total.

Akibat trauma yang dialami RS, Kasnawi yang khawatir kemudian memutuskan untuk lebih banyak meluangkan waktu di rumah mendampingi RS.

"Semoga saja anak saya cepat sembuh mentalnya, biar saya bisa bekerja menjadi buruh bangunan, mencari uang ke luar kota," pungkasnya.


Imbas bullying

Sebagai catatan, RS, seorang pelajar SD Negeri di wilayah Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengalami depresi berat setelah diduga menjadi korban perundungan (bullying) oleh beberapa teman sebangkunya.

Siswa kelas 6 SD tersebut disebut sebut telah menerima bullying baik verbal dan fisik mulai sejak kelas 4 SD atau selama dua tahun ini.

Sejak saat itu kondisi psikis bocah berusia 12 tahun itu mulai tak stabil, tak seperti biasanya.

Ia lebih memilih berdiam diri di rumah hingga takut bertemu dengan seseorang.

Meski sudah berkali-kali berobat, sambung dia, sejauh ini kondisi kesehatan mental RS tak kunjung kembali seperti sedia kala.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/15/09331211/rs-pelajar-sd-korban-bullying-kini-bisa-tersenyum-dan-berniat-umrahkan-ibu

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Regional
Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Regional
Membanggakan, Sekda Sumsel Terima Penghargaan Warga Kehormatan dari Lanud SMH

Membanggakan, Sekda Sumsel Terima Penghargaan Warga Kehormatan dari Lanud SMH

Regional
Achmad Fauzi Tinjau RTRW Guna Percepat Reaktivasi Kereta Api di Madura

Achmad Fauzi Tinjau RTRW Guna Percepat Reaktivasi Kereta Api di Madura

Regional
HUT Komunitas Motor Harley Davidson Digelar di Pangandaran, Keterisian Hotel Meningkat 71 Persen

HUT Komunitas Motor Harley Davidson Digelar di Pangandaran, Keterisian Hotel Meningkat 71 Persen

Regional
Pemprov Jabar Sayangkan Agen Bawa Kabur Uang Study Tour Rp 400 Juta SMA 21 Bandung

Pemprov Jabar Sayangkan Agen Bawa Kabur Uang Study Tour Rp 400 Juta SMA 21 Bandung

Regional
Gubernur Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Golden Memorial Wing Day 2023

Gubernur Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Golden Memorial Wing Day 2023

Regional
Pertemuan Gubernur Jabar dan Dubes China Bahas Sejumlah Kerja Sama

Pertemuan Gubernur Jabar dan Dubes China Bahas Sejumlah Kerja Sama

Regional
Cucu Megawati Pinka Hapsari Ajak Pemuda Bantu Turunkan Kasus Stunting

Cucu Megawati Pinka Hapsari Ajak Pemuda Bantu Turunkan Kasus Stunting

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke