Salin Artikel

Ketika TNI Menginap di Rumah Warga, Bantu Bangun Jalan hingga Dianggap Orangtua

Pada kegiatan TMMD ini, satu satuan setingkat kompi (SSK) personel TNI akan membangun lima ruas jalan di pelosok desa, pengecoran gelanggang olahraga di kantor desa, hingga rehab rumah tidak layak huni. Selama pembangunan infrastruktur ini, personel TNI harus menginap di rumah warga.

"Dulu TMMD bermalam di tenda-tenda. Sekarang di rumah warga," jelas Komandan Korem 062 Tarumanagara, Kolonel Inf Parwito di Desa Parakanmanggu, Kamis (3/10/2019).

Konsep menginap di rumah warga, kata dia, agar terjalin komunikasi yang lebih erat antara prajurit TNI dengan warga. Para prajurit bisa berbaur dengan warga selama 24 jam.

"Diharapkan sebulan ini terjalin hubungan yang erat (antara TNI dengan warga)," jelas Parwito.

Kepada warga yang masih remaja, prajurit diharapkan bisa menjadi kakak asuh maupun orangtua asuh.

Dengan hubungan seperti ini, kata Parwito, saat menghadapi permasalahan di satu wilayah, maka komunikasinya bukan antara aparat dengan masyarakat, tetapi sudah seperti orangtua dengan anak.

"Itu sarana yang memudahkan kita menyelesaikan masalah-masalah di daerah," jelasnya.

Parwito menambahkan, misalnya jika suatu saat ada masalah terkait pertahanan keamanan di daerah tersebut, maka tinggal dikirim prajurit-prajutit yang saat ini ikut TMMD.

"Prajurit yang ikut kan tercatat," katanya.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengakui sikap gotong-royong di antara masyarakat mulai memudar. Oleh karenanya, dia menyambut baik adanya TMMD ini.

"Gotong-royong mulai luntur, sehingga tidak ada nilai kebersamaan. Adanya TMMD bisa menggairahkan lagi semangat gotong royong dan mempererat hubungan TNI dengan warga," jelas dia.

Pada TMMD ini, pemerintah memberikan bantuan dana sebanyak Rp 1,3 miliar. Dana tersebut bersumber dari bantuan Pemprov Jabar, APBD Pemkab Pangandaran dan dana Desa Parakanmanggu.

Salah satu jalan yang dibangun pada program TMMD adalah Tanjakan Gintung, Desa Parakanmanggu. Dulunya, jalan ini merupakan jalan setapak.

"Dulu jalannya kecil, kayak anak tangga. Sekarang bisa dilewati mobil," kata Nana, salah seorang warga.

Adanya perbaikan jalan, kata dia, bisa mempermudah akses dari satu desa menuju desa lain.

"Dulu kalau hujan sulit dilewati," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/10/03/11453711/ketika-tni-menginap-di-rumah-warga-bantu-bangun-jalan-hingga-dianggap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke