Salin Artikel

Maria Lidwina Jadi Wisudawati Tertua di Usia 70 Tahun, Ini Sosoknya

SURABAYA, KOMPAS.com — Maria Lidwina Endang Suwarni terlihat cantik mengenakan baju wisuda berwarna hitam dan mengenakan toga. Dia duduk di tengah-tengah 700 lebih wisudawan muda dengan paras khas wisudawan.

Nenek 5 cucu berusia itu adalah peserta wisuda Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) di gedung Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (11/9/2019).

Dia tercatat sebagai wisudawati tertua dengan usia 70 tahun dari Program Studi Pendidikan Guru PAUD.

Tepuk tangan riuh menyambutnya saat Rektor Unusa Prof Dr Achmad Jazidie MEng memanggilnya kembali ke panggung untuk menerima penghargaan.

"Semangat Ibu pasti menginspirasi semua yang hadir, selamat berjuang di dunia yang baru, semoga menjadi insan yang bermanfaat bagi manusia lainnya," kata Achmad Jazidie dalam sambutannya.

Maria memulai studinya sejak 2015 di kampus Unusa Surabaya. Dia merampungkan studi selama 4 tahun, hampir sama dengan salah satu cucunya yang saat ini juga menyelesaikan studi S1 di kampus lain.

"Kalau cucu saya diwisuda November mendatang," kata Maria.

Warga Manukan Kulon, Surabaya, itu membuang jauh-jauh rasa malunya bergaul dengan teman-teman kuliah yang notabene lebih muda darinya.

Maria yang non-Muslim juga mengaku tidak merasa minder berkuliah di kampus Islam.

"Bagi saya tidak masalah. Saya terbiasa berada dalam lingkungan yang berbeda-beda. Saya harus dapat menyesuaikan penampilan kebanyakan warga kampus," ucap lulusan dengan nilai IPK 3,57 itu.

Banyak yang bertanya apa tujuannya menyelesaikan studi hingga sarjana di usianya yang hampir berkepala tujuh.

Bagi Maria, usia bukanlah halangan bagi seseorang untuk menuntut ilmu.

Dia hanya ingin menjadi contoh dan semangat bagi orang-orang di sekitarnya khususnya keluarga bahwa menempuh pendidikan adalah kewajiban untuk peningkatan sumber daya manusia.

Maria bukan berasal dari kelompok menengah ke atas secara ekonomi. Dia hanya seorang guru PAUD yang dibayar biaya insentif Rp 50.000 sebulan. Dia juga tidak berharap akan mendapat tambahan biaya intensif setelah bergelar sarjana.

Untuk menyelesaikan studi, Maria mengaku banyak dibantu oleh ketiga anaknya, sekolah PAUD tempat dia mengajar, dan dari Unusa Surabaya.

Setiap hari, untuk menuju kampus Maria diantar putra sulungnya.

"Jika anak saya sedang tidak bisa mengantar, naik angkot dua kali dari rumah saya," ucapnya.

Wisuda tersebut adalah wisuda kedua Unusa Surabaya tahun akademik 2018-2019. Wisuda pertama digelar Maret lalu. Dari total 703 mahasiswa yang diwisuda, 542 mahasiswa lulus dengan predikat cum laude.

Predikat cum laude terbanyak dari Program Studi D-3 Kebidanan sebanyak 97 orang. Selain lulusan cum laude, rektor juga menetapkan wisudawan terbaik bagi wisudawan yang tidak hanya memiliki IPK di atas 3,5 tapi juga lulus tepat waktu dan mengumpulkan nilai kegiatan yang cukup tinggi.

Sebanyak 12 orang ditetapkan menjadi wisudawan terbaik. Selain mendapatkan piagam, mereka juga akan mendapatkan hadiah dalam bentuk tabungan. 

https://regional.kompas.com/read/2019/09/11/17372111/maria-lidwina-jadi-wisudawati-tertua-di-usia-70-tahun-ini-sosoknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke