Salin Artikel

Fakta Ibu Hamil Ditandu 7 Km Lewati Jalan Rusak, Bayi Meninggal dalam Kandungan

Kenti harus melewati jarak 17 kilometer dan ditandu untuk menuju puskesmas setelah mengalami pendarahan saat akan melahirkan.

Video saat Kenti ditandu lewat jalan rusak sempat viral di media sosial setelah diunggah oleh salah satu warga setempat di Facebook.

Berikut 4 fakta dari ibu hamil yang ditandu untuk menuju pusat kesehatan di Kabupaten Lebak, Banten, itu:

1. Meninggal karena telambat diselamatkan

Bayi dalam kandungan Kenti meninggal dunia lantaran terlambat diselamatkan.

Pada Minggu, 1 September 2019, Kenti mengalami pendarahan dan harus mendapatkan pertolongan medis.

Sayangnya, Kampung Nagahurip tempat tinggal Kenti tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan jarak menuju puskesmas terdekat sejauh 17 kilometer.

Kenti harus ditandu dan menumpang pikap milik warga untuk menuju puskesmas.

2. Ditandu 7 kilometer lewati jalan rusak

Dani Agustian, keponakan Kenti, bercerita bibinya harus ditandu sejauh 7 kilometer dari Kampung Nagahurip menuju Kampung Gintung.

Dari Kampung Gintung, Kenti dibawa menggunakan pikap milik warga menuju pusat Kecamatan Panggarangan.

Itu pun, kata Dani, jalan yang harus dilalui kondisinya rusak.

"Meninggal diperkirakan di perjalanan, kan naik mobil losbak (pikap), jalannya kurang bagus, di jalan kegojlok-gojlok," kata Dani.

3. Dirujuk ke klinik

Dugaan bayi sudah meninggal diketahui saat petugas medis mengecek kandungan di puskesmas.

Namun, lantaran alat tidak memadai, Kenti lantas dibawa ke Puskesmas Bayah.

Dari hasil USG, diketahui bahwa bayi sudah meninggal. Kenti lantas dirujuk ke sebuah klinik di Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Di klinik tersebut janin dalam kandungan dikeluarkan.

"Warga di sini sudah biasa ke Pelabuhan Ratu karena akses lebih dekat dibandingkan harus ke Rangkasbitung (ibu kota Kabupaten Lebak)," kata dia.

4. Jalan akan dibangun

Dikonfirmasi terpisah, Camat Panggarangan Aan Juanda mengatakan telah menggelar pertemuan dengan keluarga Kenti pada Selasa (3/9/2019).

Aan menjelaskan jalan dari Kampung Nagahurip ke Kampung Gintung sudah mulai dibangun dengan rabat beton sepanjang satu kilometer.

Namun, proyek itu belum selesai lantaran keterbatasan anggaran.

"Dalam hal ini kami perlu memahami dulu kondisi anggaran yang ada di pemerintah, bukan pemerintah tidak mau dan tidak peduli karena anggarannya belum mencukupi," kata Aan.

Dia mengatakan, selain melalui Kampung Gintung, sebetulnya ada jalan lain menuju puskesmas, yakni melalui Desa Sogong dan Sindangratu.

Namun, kata dia, masyarakat merasa jalannya lebih jauh dan rusak.

Terkait meninggalnya bayi dalam kandungan, Aan mengatakan, pihak puskesmas sudah melakukan penanganan secara profesional dan sesuai prosedur.

"Fokus tenaga puskesmas ialah menyelamatkan ibu dengan membawa ke Pelabuhan Ratu. Alhamdulillah sang ibu selamat, tapi bayi sudah meninggal di dalam," kata Aan.

SUMBER: KOMPAS.com (Acep Nazmudin)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/07/12010011/fakta-ibu-hamil-ditandu-7-km-lewati-jalan-rusak-bayi-meninggal-dalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke