Salin Artikel

Anak-anak Pulau di Batam Mayoritas Kurang Gizi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, kekurangan nutrisi ini dibuktikan dengan banyaknya anak-anak pulau yang mengalami stunting.

"Penyebab stunting karena rata-rata kurang nutrisi," kata Didi melalui telepon, Selasa (3/9/2019).

Stunting adalah kondisi seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya.

Bahkan di Batam pada semester pertama, penderita stunting mengalami peningkatan. Hal ini karena kurangnya nutrisi pada si anak itu sendiri.

"Makanya saat ini kami terus melakukan upaya peningkatan perbaikan gizi," katanya.

Angka prevelensi stunting di Batam pada semester pertama 2019 lebih tinggi dari angka stunting tahun 2018.

Prevelensi stunting Kota Batam pada semester pertama 2019 sebesar 5,61 persen, sedangkan prevelensi tahun 2018 hanya 1,35 persen.

Saat ini ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menekan angka stunting ini, di antaranya melakukan upaya pemberian nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Waktu ini dinilai paling krusial sebagai periode emas bagi tumbuh kembang seorang anak.

"Jadi intervensi ini kami lakukan sejak wanita hamil hingga anak usia 3 tahun, bahkan sejak wanita memasuki usia subur," ungkapnya.

Untuk upaya jangka panjang pencegahan stunting, Dinkes Batam memiliki program yang diterapkan sebagai upaya penurunan prevelensi stunting, yaitu dengan membagikan zat besi ke SMA.

Anak SMA dinilai sudah memasuki usia subur dan menjadi waktu yang pas untuk menerapkan perbaikan gizi pada calon ibu, terutama bagi siswa yang memiliki keluhan anemia dan mudah kelelahan.

Zat besi diberikan sebagai penanganan utama karena memiliki sejuta manfaat salah satuya pembentukan sel darah merah.

Tidak itu saja, Dinkes Batam juga mejalankan program posyandu terpadu. Posyandu ini tidak hanya melayani kelengkapan nutrisi pada bayi dan balita, tetapi juga pada ibu hamil dan lansia.

"Bahkan di beberapa daerah, sudah ada yang menerepkan posyandu remaja, khusus untuk memberikan pelayanan kepada kesehatan remaja," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/09/03/14092801/anak-anak-pulau-di-batam-mayoritas-kurang-gizi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke