Salin Artikel

Ditolak, Gubernur Lukas Jadwal Ulang Bertemu Penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

Lukas mengatakan, para penghuni asrama masih terbawa emosi dari peristiwa sebelumnya.

"Jadi pertemuan ini terlalu cepat, belum ada koordinasi. Mereka masih emosi, nanti saya jadwalkan ulang untuk bertemu," kata Lukas di Surabaya, Selasa (27/8/2019) malam.

Sebelumnya, Lukas mengatakan telah mengirim staf dari Provinsi Papua dan Papua Barat untuk menemui penghuni asrama, tapi juga ditolak.

"Bahkan ada orangtua dari salah satu penghuni asrama di depan, tapi penghuni tetap tidak keluar," ujarnya.

Lukas belum mengetahui siapa saja yang ada dalam asrama tersebut, apakah dari mahasiswa atau bukan.

"Yang ada data dari polisi ada 42 orang," ucapnya.

Selasa sore, usai bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Lukas dan rombongannya berjumlah puluhan orang mendatangi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya.

Saat turun dari kendaraan yang ditumpangi, penghuni asrama sudah berteriak-teriak agar rombongan meninggalkan tempat.

Meraka berteriak bahkan memukul pintu gerbang dengan kursi lipat, hingga melempar kerikil.

Rombongan yang juga diikuti gubernur Jatim, kapolda Jatim dan pangdam V Brawijaya pun mundur dan bergegas pergi.

Asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya memang tertutup sejak peristiwa aksi dugaann perusakan bendera merah putih pada 16 Agustus lalu.

Di depan pintu gerbang terpampang spanduk warna putih bertuliskan "Siapapun Yang Datang Kami Tolak" dengan huruf warna merah, "Lepaskan Garuda" dan "Referendum Is Solution".

https://regional.kompas.com/read/2019/08/27/21335901/ditolak-gubernur-lukas-jadwal-ulang-bertemu-penghuni-asrama-mahasiswa-papua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke