Salin Artikel

Kekeringan, Warga Pringsewu Lampung Mandi 3 Hari Sekali

Mustavia, warga setempat, mengatakan, sumurnya dan rumah-rumah tetangga sudah lama kering. Jikapun ada air, kondisinya keruh lantaran tercampur tanah karena terlalu tiris (sedikit).

“Sudah tiga bulan (kemarau). Sumur sampai waduk penampung air saja sampai kering,” kata Mustavia yang juga petani itu, Jumat (23/8/2019).

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Mustavia pun memintanya ke beberapa tetangga yang sumurnya belum mengalami kekeringan. Namun, itu pun terbatas karena warga lain juga membutuhkan air bersih.

Karena itu, sudah sejak sekitar tiga bulan lalu Mustavia dan keluarga harus menghemat air untuk mandi, kakus, dan mencuci pakaian. Kadang ia dan keluarga menggunakan air bekas mandi untuk mencuci. 

“Sumur kering. Mau cuci baju saja dua sampai tiga hari sekali. Kadang mandi juga tiga hari sekali,” katanya.

Tak hanya untuk keperluan air bersih sehari-hari, kekeringan yang sudah terjadi selama tiga bulan itu juga membuat banyak petani gagal panen, termasuk Mustavia.

“Seharusnya bulan ini sudah panen padi. Akibat kekeringan ini, paling panen padi hanya satu kali, biasanya bisa berapa kali,” katanya.

Sementara itu, di Dusun 1, Desa Banjar Sari, warga harus mengambil air bersih di sumber air yang jaraknya lebih dari satu kilometer.

Kepala Dusun 1 Sriwungu Sukadi mengatakan, sumber mata air yang dekat dengan dusun sudah tidak kering.

Warga terpaksa pergi ke sumber-sumber mata air yang lebih jauh, yang terdekat berjarak sekitar 1 kilometer dari dusun.

“Ya walaupun warga ambil naik sepeda motor, kasihan juga, harus bolak-balik karena enggak bisa bawa banyak. Itu juga bergantian dengan warga lain,” katanya.

Sukadi berharap pemerintah setempat bisa membuatkan sumur bor di desa agar warga tidak perlu jauh-jauh mencari air bersih.

Selain untuk keperluan harian, sumur bor juga bisa mengairi pesawahan jika terjadi musim kemarau panjang seperti sekarang.

“Setidaknya kalau ada sumur bor, warga enggak lagi kesulitan mencari air bersih dan enggak harus jauh-jauh mengambil air ke sana. Kalau bisa, sumur bornya juga mengalir ke ladang,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pringsewu Teguh Prasetyo mengatakan, kekeringan telah terjadi di sejumlah lokasi di Pringsewu.

Dia pun telah mendapat laporan dan permintaan dari warga yang membutuhkan air. Menurut Teguh, sebagian besar mereka meminta bantuan untuk mengairi sawah agar tidak gagal panen.

https://regional.kompas.com/read/2019/08/23/15374191/kekeringan-warga-pringsewu-lampung-mandi-3-hari-sekali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke