Salin Artikel

Lulusan Sekolah Pariwisata Banyak Dicari, 77 Persennya Sudah Bekerja Meski Belum Wisuda

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan jika saat ini Indonesia membutuhkan banyak lulusan sekolah pariwisata untuk mendukung pertumbuhan industri ini.

Tingginya kebutuhan SDM pariwisata ini seiring dengan pertumbuhan target kunjungan wisata. 

Menurut Menpar, sekolah pariwisata menjadi banyak peminat karena berdasarkan hasil Tracer Study disebutkan bahwa 77 persen tamatan sekolah ini telah bekerja di sektor pariwisata meski belum diwisuda. 

Sisanya 23 persen dalam proses menunggu panggilan kerja dalam hitungan bulan.

"Pariwisata kita sedang jadi pembicaraan dunia karena tingkat pertumbuhan, peluang tenaga kerja, dan devisa bagi negara jumlahnya luar biasa signifikan. Sekolah pariwisata pun menjadi pilihan," kata Arief kepada 363 mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan yang diwisuda, Kamis (18/7/2019).

Mahasiswa yang diwisuda kali ini terdiri dari 37 orang lulusan Diploma IV dan 326 orang lulusan Diploma III.

Tema wisudanya "Qualified and Competitive Graduates In Digital Tourism 4.0 Era". Artinya lulusan berkualitas dan kompetitif di era pariwisata digital 4.0.

"Untuk mengolah SDM pariwisata, dibutuhkan sekolah seperti Poltekpar Medan ini. Sebab industri pariwisata semakin membutuhkan tenaga SDM yang profesional," ujarnya.

Dijelaskannya, Kementerian Pariwisata memiliki target di 2019 angka kunjungan wisatawan asing sebanyak 20 juta orang.

Sementara target jumlah devisa Rp 240 triliun dan perjalanan wisatawan dalam negeri sebanyak 275 juta.

Arief berharap, pariwisata bisa memberikan kontribusi 15 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB).

Dibutuhkan Sumut

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sedang gencar-gencarnya mengembangkan pariwisata, apalagi Danau Toba yang masuk menjadi destinasi super prioritas dari pemerintah pusat.

Untuk itu, daerah ini sangat membutuhkan SDM pariwisata yang mampu mengembangkan potensi wisata daerahnya.

“SDM yang ahli di bidang pariwisata seperti kalian ini sangat dibutuhkan di Sumut ini," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang hadir bersama Menpar Arief Yahya di Wisuda XXI Poltekpar Medan.

"Saya mau nanti SDM kita yang menguasai sektor-sektor pariwisata, SDM lokal kita. Ini adalah salah satu bentuk cinta kita pada daerah. Jangan yang punya kita, tapi yang kerja malah orang luar Sumut semua. Untuk itu, terapkan ilmu kalian itu," katanya.

Direktur Poltekpar Medan Anwari Masatip mengatakan, wisuda kali ini adalah momen luar biasa dan kebanggaan karena acaranya dihadiri menteri dan gubernur.

Dirinya berharap hal ini menjadi motivasi bagi wisudawan untuk memberikan kontribusi terbaik dalam bidang pariwisata, khususnya di Sumatera Utara.

Poltekpar Medan dalam melaksanakan pendidikannya dibekali program 3C yaitu Curriculum, Certification, and Centre of Excelent.

Kurikulum dirumuskan berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Mutual Recognition Arrengment on Tourism Professionals ASEAN), dan juga capaian pembelajarannya diselaraskan dengan Global Code of Etic of Tourism by UNWTO.

Selain itu, penelitian dan pengabdian masyarakat Poltekpar Medan difokuskan di kabupaten sekitar kawasan pariwisata Danau Toba.

Pada Oktober 2018, pihaknya melakukan kegiatan pelatihan dan pengabdian masyarakat sebanyak 14 kelompok dengan lokus kegiatan di Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Ini merupakan satu upaya yang dapat kami lakukan dalam menjalankan tugas Poltekpar Medan sebagai Centre of Excelent untuk mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba. Kami juga menyediakan beasiswa putra daerah," ungkap Anwari.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/19/17110191/lulusan-sekolah-pariwisata-banyak-dicari-77-persennya-sudah-bekerja-meski

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke