Salin Artikel

7 Fakta Bentrok di Mesuji Lampung, 5 Orang Tewas hingga Akan Diupayakan Mediasi Tingkat Nasional

KOMPAS.com - Korban tewas bentrok dua kelompok warga di wilayah Register 45 Mesuji Lampung, bertambah satu menjadi lima orang.

Adapun empat korban tewas sebelumnya adalah, Jeman (28) dan Dalih (31) yang merupakan warga Desa Mekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Dua korban meninggal lagi yakni warga Pematang Panggang, Lampung, Rowi (32) dan Abdul Roni (37). Dan satu korban lagi belum teridentifikasi, tapi berasal dari OKI. 

Selain itu, dua warga Lampung lainnya, masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat mengalami luka parah terkena bacokan.

Untuk membantu meredam bentrok yang terjadi, Polda Sumatera Selatan (Sumsel) mengirimkan 130 personel gabungan ke perbatasan wilayah OKI dan Lampung.

Berikut fakta lengkap bentrok dua kelompok warga di Register 45 Mesuji, Lampung:

Kapolres Mesuji Lampung AKBP Edi Purnomo mengatakan bahwa bentrok Mesuji melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM dan kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB di Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM tersebut dilatarbelakangi oleh pembajakan di area lahan seluas setengah hektar.

Awalnya, sekitar pukul 11.00 WIB, datang alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya untuk melakukan pembajakan di lokasi KHP Register 45 Mekar Jaya Abadi.

Lokasi pembajakan adalah area tanah seluas setengah hektar milik warga bernama Yusuf (41) yang merupakan anggota kelompok dari Mekar Jaya Abadi.

Kegiatan pembajakan tersebut kemudian diketahui oleh salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi. Sontak, bunyi kentongan menggema dan kelompok itu mengamankan warga yang sedang membajak di area tersebut.

Ratusan polisi dan anggota TNI dikerahkan untuk berjaga di lokasi bentrok antarwarga di kawasan Register 45 Mesuji, Lampung.

"Personel gabungan berjaga untuk mengantisipasi bentrok susulan," kata Kapolres Mesuji, Lampung, AKBP Edi Purnomo saat dihubungi, Rabu (17/7/2019) malam.

Edi mengatakan, sebanyak 200 personel gabungan TNI-Polri sudah diturunkan ke lokasi. Hingga Rabu malam, kondisi di lokasi kejadian telah kondusif.

Namun, polisi tetap waspada dan memperketat penjagaan agar tidak terjadi bentrok susulan di Mesuji.

"Mudah-mudahan tidak ada bentrok susulan. kami juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait," kata Edi.

Polda Sumatera Selatan mengirimkan 130 personel gabungan ke ke perbatasan wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) dan Lampung, untuk membantu meredam bentrok di Mesuji di Lampung.

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, bentrok berdarah di wilayah Register 45 Mesuji Lampung, menyebabkan tiga warga Desa Mekar Jaya Kabupaten OKI tewas.

"Tiga orang meninggal warga OKI. Maka dari itu, personel gabungan yang diturunkan, diminta untuk meredam dari pihak keluarga korban agar tidak terjadi bentrok susulan," kata Supriadi, Kamis (18/7/2019).

Korban tewas bentrokan berdarah di wilayah Register 45 Mesuji Lampung, bertambah satu menjadi lima orang.

Adapun empat korban tewas sebelumnya adalah, Jeman (28) dan Dalih (31) yang merupakan warga Desa Mekar Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Dua korban meninggal lagi yakni warga Pematang Panggang, Lampung, Rowi (32) dan Abdul Roni (37).

Selain itu, dua warga Lampung lainnya, masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat mengalami luka parah terkena bacokan.

"Satu korban lagi belum teridentifikasi, tapi berasal dari OKI. Total ada lima yang meninggal, dua lagi masih dirawat karena luka parah," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2019).

Tiga korban meninggal dunia akibat bentrok warga di Kabupaten Mesuji telah dimakamkan.

Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arayad pemakaman dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.

"Usai pemakaman, langsung diadakan rapat dan dalam rapat forum komunikasi pemerintah daerah (Forkompinda) akan membicarakan persoalan di Mesuji yang tidak pernah usai," kata Pandra pada Kamis (18/7/2019).

Terkait kondisi terakhir di lapangan, menurutnya, kedua belah pihak masih saling menahan diri. Kedua belah pihak masih mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan kayu.

"Saat ini sedang difasilitasi mediasi antarkedua belah pihak. Bahkan pembicaraan ini tidak hanya di tingkat provinsi saja tetapi akan diupayakan sampai tingkat nasional," katanya lagi.

Pascabentrok warga di sana, sebanyak 500 personel terdiri dari reserse, sabhara, intelijen, Polres Mesuji dan TNI mengamankan lokasi konflik.

Polda Lampung angkat bicara terkait video bentrok “ Mesuji Berdarah” yang beredar di masyarakat.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad meminta agar masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian tidak terbawa isu dengan beredarnya video "Mesuji Berdarah".

"Kami kepolisian termasuk Kapolres Mesuji langsung turun dan meminta agar warga tidak terbawa isu-isu video yang beredar di media sosial," kata dia di Bandarlampung, Rabu (17/7/2019) malam.

Pandra mengatakan, kasus bentrokan yang terjadi di Register 45 Mesuji, Lampung tersebut sudah diselesaikan melalui proses hukum oleh pihak kepolisian.

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik, Rachmawati, Aji YK Putra, Eni Muslinah)

https://regional.kompas.com/read/2019/07/19/06230001/7-fakta-bentrok-di-mesuji-lampung-5-orang-tewas-hingga-akan-diupayakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke