Salin Artikel

Suhu Bandung 15,4 Derajat Celsius, Warga Minum Vitamin dan Mandi Pakai Air Hangat

Dinginnya suhu juga diakui oleh warga yang tinggal di daerah utara. Salah satunya, Didit Yuniantoro, warga Kampung Cijamil, Kelurahan Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Menurut Didit, udara di sekitar rumahnya juga disertai angin.  

“Dirasakan udara memang terasa lebih dingin dibandingkan dengan beberapa minggu ke belakang. Namun udara dingin disertai dengan angin yang cukup kencang,” kata Didit saat ditemui di Bandung, Rabu (17/7/2019).

Didit mengatakan, sebagai antisipasi udara dingin, dia selalu menyiapkan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

“Lebih ke vitamin paling. Buat jaga stamina aja karena perjalanan kerja yang cukup memakan waktu juga,” ungkapnya.

Meski demikian, dinginnya suhu udara tidak terlalu memengaruhi pola keseharian. Menurut dia, setiap hari keluarganya selalu memasak air hangat untuk keperluan mandi.

“Sekarang harus bisa menyiasati suhu udara yang ekstrem. Kalau anak memang selalu pakai air hangat kalau mandi termasuk kita orang dewasa. Jaga-jaga kesehatan juga, takut terkena rematik,” tuturnya.

Hal serupa disampaikan Cahyo Kartiko, warga Cikadut Dalam, Kelurahan Karangpamulang, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung.

“Dingin banget. Biasa enggak pakai selimut sekarang mau enggak mau pakai selimut,” kata PNS Pemerintah Kota Bandung ini.

Cahyo menambahkan, bahkan belakangan ini, anaknya tidur sangat nyenyak hingga sulit dibangunkan pada pagi hari.

“Anak saya jadi lebih pulas tidurnya dari biasanya. Sekarang juga mandi jadi pakai air hangat,” tuturnya.

Udara dingin juga dirasakan oleh Steve Ewon, pawang ular asal Gang Masjid Al Muminun, Kampung Cisarua, Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Udara dingin belakangan ini, menurut dia, tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Namun, udara dingin sangat mempengaruhi beberapa ular berjenis sanca kembang peliharannya.

“Iya betul. Beberapa hari ke belakang dingin sekali. Kalau dalam keadaan dingin gini ular jadi lambat proses absorpsinya (pembusukan makanan),” kata Ewon.

Selain itu, pengaruh lainnya adalah ular menjadi susah makan ketika udara dingin di Parongpong yang berada di kisaran 13-16 derajat celsius. Agar bisa mendapatkan suhu 22 derajat celsius yang ideal untuk ular, Ewon mengaku menambah beberapa lampu di rumah agar suasana bisa lebih hangat.

“Galak sih tidak, tapi ular malah jadi pendiam. Terus ganti kulit biasanya satu bulan sekali ini bisa terhambat,” tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/17/16325251/suhu-bandung-154-derajat-celsius-warga-minum-vitamin-dan-mandi-pakai-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke