Salin Artikel

Tolak Pengunduran Dirinya Emosi Sesaat, Pendiri Perindo Sumbar Ungkap Komunikasinya dengan Hary Tanoe

PADANG, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPW Perindo Sumatera Barat, HM Tauhid menyayangkan pernyataan Sekretaris Jenderal DPP Perindo Ahmad Rofiq yang menyebutkan dirinya mundur karena ekspresi sesaat.

Pendiri Perindo Sumatera Barat dengan SK kepengurusan 001 itu menyebutkan Ahmad Rofiq tidak mengetahui persoalan sebenarnya.

"Pak Ahmad Rofiq itu tidak tahu persoalan. Saya diganti sebagai ketua DPW pada 30 Oktober 2019 bukan tanggal 20 Oktober seperti yang disebutkan," kata HM Tauhid yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/7/2019).

HM Tauhid menyebutkan pada 26 Oktober ada pertemuan dirinya dengan Hary Tanoe di Lantai 28 MNC Tower. Disana saat itu ada Bendahara Umum Hendri Suparman, Ketua Budang Organisasi Yamin Tawari dan ajudan HT. Saat itu tidak ada Ahmad Rofiq.

"Saat itu HT menanyakan saya mau pilih kosentrasi jadi caleg DPR RI atau ketua DPW. Saya pilih kosentrasi caleg dan kemudian 30 Oktober keluar surat pemberhentian saya," kata Tauhid.

Namun setelah itu, menurut Tauhid, HT mengatakan dirinya hanya dirotasi karena akan masuk sebagai salah satu dewan.

"Masih ada pesan Whatsapp dari HT soal rotasi itu. Kemudian dipertegas oleh pernyataan HT saat acara pembekalan caleg 6 Februari 2019 lalu," kata Tauhid.

Menurut Tauhid, pemberhentian dirinya menjadi ketua DPW bukan karena alasan kinerja. Sebab sebagai ketua DPW dirinya sudah sukses meloloskan Perindo dari verifikasi dengan kepengurusan 100 persen di kabupaten/kota dan kecamatan di Sumbar.

"Jadi kinerja saya yang mana? Pemilu saja belum, saya sudah diganti," tegasnya.

Karena memilih kosentrasi ke caleg, Tauhid dijanjikan alat peraga kampanye dan tim konsultan dari DPP Perindo. Tauhid dinilai masuk dalam satu dari 50 caleg DPR RI potensial ke Senayan.

"Kemudian pada 6 Februari itu, HT juga berjanji akan membantu pembiayaan kampanye saya. Saat itu, HT bertanya Pak Tauhid butuh berapa, kemudian saya jawab Rp 1 miliar sampai Rp1,8 miliar. HT kemudian mengatakan saya siap bantu. Nanti kita kontak-kontak," kata Tauhid.

Hanya saja menurut Tauhid, janji-janji dari DPP maupun dari HT tidak ada terealisasi satu pun.

"Ini lah yang membuat saya kecewa. Makanya pada 4 Juli 2019 kemarin saya keluar dari Perindo dengan mundur sebagai anggota atau kader," katanya.

Setelah Tauhid diberhentikan, sejumlah pengurus di Sumbar mengundurkan diri seperti Sahnizar, Rusli Intan Sati, HM Ridwan dan lainnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/06/19060371/tolak-pengunduran-dirinya-emosi-sesaat-pendiri-perindo-sumbar-ungkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke