Salin Artikel

Siswa Solo "Terlempar" ke Sekolah di Luar Kota, Wali Kota Minta Ganjar Evaluasi Zonasi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo alias Rudy meminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengevaluasi sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Tahun 2019.

Pasalnya, sistem zonasi ini merugikan Solo. Banyak siswa dari Solo yang tidak diterima di pilihan pertama (Solo), justru terlempar di sekolah luar Solo.

"Saya kemarin sudah matur ke beliau, SKD (Surat Keterangan Domisili) itu kami mohon untuk ditinjau kembali," kata Rudy dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/7/2019).

Rudy juga meminta gubernur menerbitkan diskresi untuk mengatasi berbagai kekacauan PPDB SMA/SMK.

Dia menyebutkan banyak anak-anak dari Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang justru tidak diterima di Solo. Mereka justru diterima di sekolah luar Solo. Misalnya di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

"Lha, sekarang anak-anak saya sekolahnya malah di luar Kota Solo semua. Padahal, sekolahannya dulu yang membangun saya pakai APBD, untuk itu saya berharap Pak Gubernur ditinjau kembali (SKD)," tegas Rudy.

Dia mengusulkan kepada gubernur agar sistem zonasi ini dilaksanakan di dalam kota/kabupaten. Setelah secara administrasi di dalam kota/kabupaten selesai, ungkap Rudy, baru kemudian dari luar kota/kabupaten boleh masuk.

"Gubernur mestinya berani mengambil diskresi untuk zonasi. Zonasi kota/kabupaten dulu, baru luar kota/kabupaten bisa masuk," tandasnya.

Rudy menyampaikan sistem zonasi memiliki tujuan untuk pemerataan. Tetapi, menurutnya perlu ada kebijakan yang khusus untuk kepentingan masyarakat yang adil.

https://regional.kompas.com/read/2019/07/03/15062311/siswa-solo-terlempar-ke-sekolah-di-luar-kota-wali-kota-minta-ganjar-evaluasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke