Salin Artikel

BMKG: Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Capai 6 Meter

KUPANG, KOMPAS.com — Angin kencang hingga saat ini masih melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang Ni Putu Nonik Prianti mengatakan, angin kencang tersebut berpengaruh pada ketinggian gelombang laut.

"Saat ini, matahari berada di wilayah utara (kawasan benua Asia) sehingga mengalami pemanasan maksimal," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (27/6/2019).

Hal ini, lanjut Nonik, menyebabkan daerah tersebut memiliki tekanan udara minimum dan wilayah selatan (kawasan benua Australia) memiliki tekanan udara maksimum.

"Kondisi global ini menyebabkan angin berembus dari daerah bertekanan tinggi (benua Australia) ke daerah bertekanan rendah (benua Asia)," ujarnya. 

Gerakan udara ini, lanjut Nonik, menimbulkan angin monsun timur (monsoon Australia). Selain itu terdapat pola sirkulasi angin di Samudra Hindia Barat, Kepulauan Mentawai, serta terdapat pusat tekanan rendah 1008 hPa di Samudra Pasifik Utara Papua.

Pola angin di wilayah NTT umumnya dari timur–tenggara dengan kecepatan 6–27 knot.

Kecepatan angin tertinggi terjadi di Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba. Kondisi inilah yang menyebabkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Nonik menjelaskan, dari perkiraan yang dikeluarkan BMKG Kupang pada 27 Juni 2019 pukul 07.00 Wita hingga 30 Juni 2019 pukul 07.00 Wita terdapat potensi gelombang 1,25 meter- 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Flores, Selat Lamakera-Selat Boling, Selat Alor, dan Selat Ombai.

Tinggi gelombang 2,5 meter-4 meter terjadi di Selat Sape, Perairan selatan Kupang Pulau Rote, Laut Timor selatan NTT, dan Laut Sawu.

Sedangkan Tinggi Gelombang 4 meter-6 meter terjadi di Selat Sumba, Perairan selatan Pulau Sumba, dan Samudra Hindia selatan NTT.

"Dampak angin kencang juga harus diwaspadai masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi," katanya.

Pihak BMKG, kata Nonik, mengimbau warga untuk memperhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran di mana perahu nelayan perlu waspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,25 meter.

Tongkang, kata dia, harus mewaspadai gelombang lebih dari 2,5 meter, sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo perlu waspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot serta ketinggian gelombang lebih dari 4 meter.

"Dengan angin kencang yang terjadi, BMKG juga mengimbau pemerintah serta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama daerah yang rawan kebakaran lahan dan hutan," katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/06/27/13384101/bmkg-waspada-angin-kencang-dan-gelombang-tinggi-capai-6-meter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke