Salin Artikel

Viral Video Petugas Diduga Aniaya Orangutan di Kebun Binatang Surabaya, Ini Penjelasannya

Dari video berdurasi 13 detik itu, dugaan penganiayaan terhadap orangutan itu diduga dilakukan oleh keeper atau petugas satwa di KBS.

Video tersebar pada Minggu (23/6/2019), diduga pertama kali diunggah oleh akun Instagram @indrahoo2607 di Instagram story-nya.

Lalu video serupa juga diunggah ulang oleh netizen di media sosial Twitter.

Salah satu akun Twitter yang mengunggah video tersebut, @ibnusalam94, dalam keterangan di videonya menyebut ada penganiayaan orang utan di Kebun Binatang Surabaya,

"Sadis! Orang utan dipukulin lho di @kebunbinatangsurabaya gimana nasib hewan lain yg ada di sana?" tulis akun tersebut.

Humas PD Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya Wini Hustiani membantah tuduhan tersebut. 

"Yang jelas video tentang penganiayaan orangutan itu tidak benar. Di sini tidak ada penganiayaan terhadap orangutan," kata Wini saat dikonfirmasi, Rabu (26/6/2019).

Wini mengatakan, PD Taman Satwa KBS memiliki dua orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus) di dalam satu kandang peraga.

Mereka merupakan kakak beradik yang diberi nama Rizky (6) dan Damai (8).

Wini menjelaskan, setiap sore kedua orangutan itu harus dimasukkan ke kandang tidur. Biasanya Rizky masuk terlebih dulu ke dalam kandang tidur.

Namun, saat kejadian tersebut, Damai yang masuk lebih dulu ke dalam kandang. Sehingga, Rizky merasa kesal dan iri hati terhadap Damai.

"Pada saat masuk ke kandang, itu biasanya adalah si pejantan dulu. Tetapi karena ini didului si betina, maka ada rasa jealous. Rasa jealous di sini (menimbulkan) rasa badmood. Jadi dia (Rizky) mencengkeram kaki Damai," ujarnya.

Mengetahui ada pertengkaran kecil itu, penjaga satwa atau keeper di KBS mengatasi masalah tersebut dengan memukulkan potongan selang lentur ke lantai.

Dengan tujuan untuk memisahkan keduanya supaya cengkeraman di kaki Damai bisa terlepas.

"Jadi sekali lagi tidak ada penganiayaan terhadap satwa orangutan dan video itu tidak benar," kata dia.

Ia memastikan, sampai saat ini kondisi orangutan tetap sehat dan dalam kondisi baik.

"Dari kemarin sampai hari ini tetap sehat," ujar dia.

Wini mengatakan, pihaknya belum bertemu dengan pengunggah video tersebut. Ia menyebut, video yang diviralkan oleh salah satu pengunjung KBS itu cukup merugikan. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan apakah akan melakukan langkah hukum ihwal tersebarnya video tersebut di media sosial.

"Memang merugikan, tapi kembali lagi itu kembali ke manajamen PDTS KBS seperti apa. Karena nanti keputusan ada di manajemen PDTS KBS," kata dia.

Fajar, keeper yang berusaha memisahkan kedua orangutan menggunakan potongan selang, mengaku apa yang disampaikan dalam video itu tidak benar.

"Di video itu tidak benar. Katanya di video itu pakai kayu, tapi sebenarnya itu pakai selang. Itu pun dipukulkan enggak ke satwanya, tapi di lantai sama di dinding," kata Fajar.

Menurut dia, penanganan yang ia lakukan dengan memukulkan potongan selang itu sudah tepat, supaya gigitan Rizky ke Damai bisa terlepas.

"Kita takut-takuti dengan pakai selang, dipukulkan ke dinding biar gigitannya dilepaskan. Tujuannya untuk melerai," ujar dia.

Hingga berita ini diturunkan, pemilik akun @indrahoo2607 yang mengunggah video dugaan penganiayaan orangutan itu belum berhasil dimintai klarifikasi.

Kompas.com berupaya melakukan konfirmasi dengan mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp dan menelepon yang bersangkutan. Namun, belum mendapat respons.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/27/07540541/viral-video-petugas-diduga-aniaya-orangutan-di-kebun-binatang-surabaya-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke