Salin Artikel

Pendaki Guung Lawu Dilarang Buat Api Unggun, Raket Gepyok Disiagakan

Saat ini memasuki musim kemarau, hutan sekitar Gunung Lawu rawan terbakar. 

Hal itu dikatakan oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan Fery Yoga Saputra kepada Kompas.com, Rabu (26/6/2019). 

Ia mengatakan, BPBD Kabupaten Magetan telah mengirimkan permintaan ratusan raket gepyok ke BPBD Provinsi Jawa Timur.

"Pengajuan kami sebelum Lebaran kemarin sebanyak 200 buah, tapi kami masih menunggu realisasinya berapa yang turun,” ujarnya. 

Raket gepyok menurut Fery sangat efektif untuk melakukan upaya pemadaman api jika terjadi kebakaran hutan di Gunung Lawu.

Peralatan yang terbuat dari besi dan kawat tersebut lebih mudah digunakan di medan kebakaran yang jauh dari sumber mata air.

"Kalau lokasi kebakaran jauh dari akses jalan dan sulit dijangkau pemadam peralatan tersebut cukup efektif,” imbuhnya.

Jumlah pendaki meningkat

Memasuki bulan Agustus 2019 jumlah pendaki ke puncak Gunung Lawu diperkirakan akan terjadi peningkatan.

Peningkatan jumlah pendaki di musim kemarau dimungkinkan meningkatkan risiko kebakaran hutan.

BPBD Magetan mengimbau kepada para pendaki untuk tidak membuat api unggun di Gunung Lawu untuk mencegah kebakaran.

Kebakaran besar sempat melanda Gunung Lawu pada tahun 2015 dikarenakan musim kemarau panjang.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/26/11243541/pendaki-guung-lawu-dilarang-buat-api-unggun-raket-gepyok-disiagakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke