Salin Artikel

Uji Coba Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor, Omzet Toko-toko Turun 50 Persen

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Uji coba semi pedestrian Malioboro berdampak pada menurunnya omzet toko-toko.

Dari evaluasi Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani (PPMAY) toko- toko di Malioboro mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.

PPMAY telah melakukan evaluasi usai pelaksanaan uji coba semi pedestrian Malioboro pada 18 Juni 2019 kemarin.

"Situasi Malioboro di siang hari nyaris kosong melompong," ujar Ketua Umum PPMAY Sadana Mulyono, Jumat (21/6/2019).

Sadana menuturkan, uji coba pada Selasa Wage, dipandang kurang bisa mencerminkan kondisi Malioboro sebenarnya.

Sebab, kaki lima yang biasa berjualan di Malioboro libur pada Selasa Wage.

Dari hasil evaluasi PPMAY, uji coba semi pedestrian Malioboro juga berdampak pada omzet toko-toko di sepanjang Malioboro.

Pendapatan pemilik-pemilik toko di sepanjang Malioboro mengalami penurunan saat uji coba semi pedestrian dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Padahal, Selasa Wage sebelumnya, ada beberapa toko yang justru ramai karena pedagang kaki lima (PKL) Malioboro libur. Toko yang ramai terutama memiliki dagangan sejenis dengan PKL.

"Kekhawatiran kami terbukti, toko-toko mengalami penurunan hingga 50 persen dan ini fakta, bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Tak hanya toko, parkir juga mengalami penurunan karena pembatasan kendaraan bermotor yang melintas di Malioboro.

Parkir di Malioboro Mall mengalami penurunan sebesar 60 persen. Tenant dan outlet di mal, secara rata rata juga mengalami penurunan omzet 40 persen.

"Tapi kalau toko-toko khusus makanan dan minuman ramai. Karena Selasa Wage angkringan juga libur, tidak ada jajan lain," urainya.

Diakuinya, memang saat uji coba semi pedestrian pada pagi dan malam banyak yang berkunjung ke Malioboro. Namun mereka datang bukan untuk belanja.

Mereka datang lanjutnya karena ingin tahu suasana jalan Malioboro ketika kendaraan bermotor dibatasi.

"Jadi istilahnya euforia, selfie-selfie di jalan dan sebagainya, tetapi tidak untuk belanja," tegasnya.

Dampak penurunan omzet ini, lanjutnya, menjadi hal yang perlu dipikirkan dengan serius oleh pemerintah. Penurunan omzet terus menerus akan menyebabkan toko tidak bisa bertahan.

"Ya, kalau sampai ada toko yang gulung tikar, bagaimana nasib para karyawannya?" urainya.

Perlu dipertimbangkan pula akses bagi pemilik toko yang menjadi warga dan tinggal di Malioboro. Sebab, saat uji coba kemarin kesulitan untuk mencari akses pulang ke rumahnya.

Ia mengatakan, jika wacana Malioboro bebas kendaraan akan diterapkan, harus melalui pertimbangan yang matang dari semua aspek. Pemerintah juga perlu melengkapi insfrastruktur seperti kantong parkir. 

https://regional.kompas.com/read/2019/06/21/14335471/uji-coba-malioboro-bebas-kendaraan-bermotor-omzet-toko-toko-turun-50-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke