Salin Artikel

Perjuangan Korban Banjir untuk Shalat Id, Terjang Genangan hingga Lebaran di Tenda Pengungsi

Pasalnya, hingga kini rumah mereka masih terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Wanggu. Luapan air Sungai Wanggu itu terjadi setelah hujan deras menguyur kota Kendari sejak lima hari lalu, tanpa berhenti.

Bahkan untuk menuju lokasi shalat Idul Fitri, warga harus melewati genangan air setinggi setengah meter yang masih merendam jalan di wilayah tersebut. 

Seusai melaksanakan shalat, ratusan warga korban banjir ini dengan penuh haru saling bermaaf-maafan di tenda yang didirikan di pinggir jalan dekat rumah mereka yang masih terendam banjir.

"Ya, mau bagaimana lagi kami punya rumah masih tergenang air. Jadi kami lebaran dalam tenda saja, makanan juga seadanya," tutur Anang, salah seorang warga korban banjir.

Sebagian warga korban banjir memilih untuk berlebaran di tempat kerabat mereka, dan warga lainnya bertahan dalam tenda merayakan Lebaran dengan menikmati makanan seadanya.

Meskipun saat ini kondisi air sungai Wanggu, Kota Kendari, mulai berangsur surut namun warga yang berdomisili di bantaran sungai masih ada yang terendam banjir. 

Sebagian warga masih memilih bertahan di tenda pengungsian menunggu hingga air sungai Wanggu benar benar surut dan normal kembali.

Warga yang bermukim di bantaran dan dekat Sungai Wanggu, sering menjadi langganan banjir jika musim penghujan datang. Tahun 2013 silam, merupakan banjir paling parah dialami warga, bahkan satu rumah ikut terseret banjir.

https://regional.kompas.com/read/2019/06/05/11574371/perjuangan-korban-banjir-untuk-shalat-id-terjang-genangan-hingga-lebaran-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke