Salin Artikel

Napi Ini Buat Pesanan Kaligrafi dari Balik Jeruji Besi

Selama Ramadhan, pesanan untuk membuat kaligrafi meningkat dua kali lipat dibandingkan bulan-bulan lainnya.  Bahkan, Fathir juga mendulang rupiah dari lukisan kaligrafi yang dia buat.

“Saya iseng saja. Biasanya mulai membuat kaligrafi sore hari atau usai salat Shubuh,” jelas Fathir.

Ia mengatakan jika membuat kaligrafi islam adalah pekerjaan sampingan untuk mengisi waktu selama menjalani masa tahanan. Ia sendiri tidak menyangka jika dari pekerjaan sampingan tersebut, dia bisa mendapatkan uang.

Hasil karyanya dijual dengan harga yang bervariasi, mulai dari harga Rp 20.000 hingga Rp 500.000, tergantung dari material bahan dan besar ukuran lukisan.

Sebelum membuat lukisan kaligrafi, Fathir harus membuat pola dan desainya terlebih dahulu, lalu kemudian membuat cetakan lukisan. Untuk membuat satu kaligrafi, dia membutuhkan dua hingga tiga hari lamanya.

Awalnya, pembeli lukisan kaligrafi karya Fathir hanya terbatas orang-orang yang ada di lingkungan lapas. Namun sekarang kaligrafi Fathir banyak dipesan oleh orang luar lapas.

Bahkan oleh pihak lapas, karya Fathir telah dipasarkan di berbagai toko oleh-oleh baik di dalam kota maupun di luar Polewali Mandar.

Asriani, petugas Lapas Polewali Mandarmengatakan, fathir adalah salah satu warga binaan yang memiliki banyak talenta dan mengapresiasihasil karya Fathir dengan membantu memasarkannya.

“Pihak lapas sangat mendukung yang bersangkutan untuk mengembangkan bakatnya. Pihak lapas bahkan ikut berupaya membantu memasarkan karya lukisannya,” jelas Asriani.

Fathir pun mengaku, setelah menjalani masa tahanannya, ia akan megggeluti profesi pembuatan kaligrafi secara profesional.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/30/11484521/napi-ini-buat-pesanan-kaligrafi-dari-balik-jeruji-besi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke