Salin Artikel

Menhub Kaji Ulang Pemindahan Pelabuhan Pelni Batam dari Batuampar ke Sekupang

Hal ini dilakukan guna memastikan kesiapan angkutan Lebaran yang ada di Pulau Batam, khususnya kapal Pelni.

Dalam kunjungan tersebut, Budi menyempatkan diri berkomunikasi dengan sejumlah penumpang yang ada di dalam kapal Pelni, KM Kelud Tujuan Belawan, Sumut.

Budi menyebut, trayek Batam-Medan atau pun Tanjung Priok-Medan merupakan trayek idaman yang selalu penuh peminatnya.

Maka dari itu pihaknya terus memantau kesiapan kedua trayek ini.

"Alhamdulillah untuk saat ini pelayanan di Pulau Batam sudah mulai membaik, meskipun banyak keluhan dari sejumlah penumpang karena kurang layaknya pelabuban khusus Pelni yang ada di Pulau Batam," kata Budi.

Budi berharap, ada dukungan dari Gubernur Kepri untuk menambah tenda-tenda bagi penumpang kapal khusus Pelni agar terlihat tertip, aman dan nyaman.

Dalam kesempatan itu, Budi mengaku akan melakukan evaluasi terkait pelabuhan khusus Pelni yang saat ini ditempatkan di Batuampar.

Ada kemungkinan akan kembali dipindah ke Sekupang, yang tentunya dengan sistem pengawasan dan infrastruktur yang lebih baik lagi.

"Setidaknya tidak ada lagi penumpang gelap di kapal Pelni ini," terang Budi.

Ditanyai apakah ada kelonjakan penumpang kapal akibat tingginya harga tiket pesawat, Budi mengaku tidak ada. Kalau pun ada masih dalam batas normal.

Sebab, rata-rata penumpang yang menggunakan kapal Pelni merupakan penumpang reguler, yang selalu pulang-pergi menggunakan kapal Pelni baik untuk keperluan pekerjaan hingga usaha.

"Kalaupun ada peningkatan, masih normal. Tidak ada pengaruh dengan tingginya tiket pesawat hingga peminat kapal laut bertambah," ujar Budi.

Untuk trayek kapal Pelni di Kepri, Budi menyebut ada 2 kapal. Selain KM kelud dengan kapasitas 3.164 penumpang, ada KM Dorolonda dengan kapasitas 3.424 penumpang yang bergerak dari pelabuhan Kijang, Bintan.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/25/13553181/menhub-kaji-ulang-pemindahan-pelabuhan-pelni-batam-dari-batuampar-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke