Salin Artikel

Semua Sampel Ikan Asin di Pasar Tradisional Purbalingga Mengandung Formalin

Analis Mutu BKIPM Semarang, Neni mengatakan hasil uji klinis yang dilakukan di laboratorium BKIPM Semarang menunjukkan dari seluruh sampel ikan kering yang didapatkan, positif mengandung formalin.

”Sampel ikan kering yang diambil di Pasar Hartono meliputi teri jengki, belahan bloso, pedo, cumi kering, teri nasi, dan kemaron. Sedangkan sampel yang diambil di Pasar Segamas yakni pedo merah, teri nasi, ebi, pedo kering dan jambal aroma,” katanya.

Neni mengungkapkan, hasil uji klinis yang dikeluarkan Selasa (21/5/2019), menunjukkan adanya kandungan formalin dari teri jengki sebesar 0,25 mikrogram per liter (mg/l), belahan bloso sebesar 0,8 mg/l, pedo sebesar 0,6 mg/l, cumi kering sebesar 0,8 mg/l, teri nasi sebesar 1,5 mg/l , dan kemaron sebesar 0,25 mg/l.

Sedangkan untuk kandungan formalin pada ikan kering dari Pasar Segamas yaitu pedo merah sebesar 0,4 mg/l, teri nasi sebesar 0,6 mg/l, ebi sebesar 0,25 mg/l, pedo sebesar 0,6 mg/l, dan jambal aroma sebesar 0,25 mg/l.

Menurutnya, formalin seringkali digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengawetkan makanan. Pengawetan ini dilakukan agar makanan tidak mudah busuk dan memiliki tekstur yang kenyal dan tidak mudah hancur.

“Namun apabila dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan efek yang berbahaya bagi kesehatan,” katanya.

Terkait temuan tersebut, BKIPM mengambil beberapa langkah yakni melakukan koordinasi dengan DKPP dan Dinas Kesehatan Purbalingga untuk melakukan monitoring terpadu terkait mutu dan keamanan produk perikanan di Pasar Tradisional yang ada di Purbalingga.

Selain itu BKIPM Semarang juga akan melakukan pembinaan dan sosialisasi terhadap pedagang dan produsen ikan kering di Purbalingga terkait dengan mutu dan keamanan produk perikanan.

Dengan langkah yang diambil tersebut diharapkan masyarakat memahami bahaya penggunaan formalin.

Salah satu warga Purbalingga, Nurul Hidayah (33) mengaku resah dengan ditemukannya banyak produk ikan yang mengandung formalin. Menurut Nurul, ikan kering merupakan makanan yang praktis dan ekonomis sehingga sering dia beli di pasar.

“Pasti jadi takut, pikir-pikir kalau mau beli ikan asin. Soalnya formalin itu kan katanya pengawet mayat bahaya buat kesehatan,” ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/21/16154261/semua-sampel-ikan-asin-di-pasar-tradisional-purbalingga-mengandung-formalin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke