NEWS
Salin Artikel

Sejak 1928, Ada Tradisi Dentuman Meriam Penanda Berbuka di Rangkasbitung

Dentuman suara meriam adalah hal yang paling ditunggu oleh masyarakat Rangkasbitung. Beberapa menit sebelum berbuka puasa, warga berkumpul di Masjid Agung Al-Aaraf untuk menunggu buka puasa sambil menyaksikan momen meriam diledakan.

Tradisi yang tidak biasa ini sudah berjalan sejak lama dan menjadi ciri khas Rangkasbitung, dan disebut satu-satunya yang ada di Banten.

Muazin Masjid Agung Al-Aaraf, Ocong (56) mengatakan, berdasarkan cerita dari pengurus masjid sebelumnya, tradisi ini sudah dilakukan sejak Masjid Agung Al-Aaraf Rangkasbitung berdiri atau sekitar tahun 1928.

"Saya sudah 16 kali Ramadhan mengurus meriam dan jadi generasi ke delapan," kata Ocong kepada Kompas.com di Masjid Agung Al-Aaraf Rangkasbitung, Minggu (19/5/2019).

Sebelumnya meriam yang digunakan hanya satu buah. Warga menyebutnya sebagai meriam Jagur lantaran saat dibunyikan berdentum keras atau dalam bahasa setempat disebut ngajelegur.

Meriam Si Jagur, kata Ocong, merupakan merupakan meriam peninggalan Belanda yang berdiameter besar dan berwarna keemasan. Saat dibunyikan, dentumannya terdengar hingga radius 10 kilometer. Tapi kini, meriam si Jagur sudah tidak ada dan digantikan dengan yang meriam baru.

"Sudah puluhan tahun pakai yang besi. Dengar-dengar si Jagur sudah dipindah ke museum di Jakarta," kata dia.

Dua meriam besi yang kini digunakan adalah buatan pengurus masjid Agung Al-Aaraf. Satu meriam bekas tiang listrik yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga menyerupai meriam dan satu lagi berasal dari Krakatau Steel.

Walaupun tidak sehebat si Jagur, dentuman meriam baru tidak kalah keras dan bisa dengar sampai radius 2 kilometer. Selain penanda buka puasa, meriam juga dibunyikan saat imsak.

"Kalau saat imsak bisa sampai lima kilometer, karena tidak banyak suara yang menggangu," kata dia.

Bukan perkara mudah untuk membunyikan kedua buah meriam tersebut. Persiapan dilakukan setengah jam sebelum berbuka puasa. Penyulut meriamjuga harus dilakukan dua orang yang telah ahli.

"Alat yang dibutuhkan hanya karbit dan air saja, tapi takarannya harus pas. Jika kurang atau lebih, bisa gagal bunyi," kata dia.

Bunyi meriam di Masjid Agung Al-Aaraf Rangkasbitung bukan  hanya sekedar penanda waktu, tapi juga menjadi daya tarik dan atraksi wisata bagi warga Rangkasbitung dan sekitarnya.

Salah satu warga yang datang untuk menyaksikan atraksi meriam adalah Ema (32) dan keluarganya yang  berasal dari Warunggunung yang berjarak 10 kilometer dari Rangkasbitung.

Ema mengaku sengaja datang lantaran ingin mengenang masa kecilnya.

"Dulu saya tinggal di dekat masjid ini, sering menunggu suara meriam saat berbuka puasa, sekarang semacam nostalgia lah," kata Ema.

Warga yang sengaja datang untuk menunggu suara dentuman meriam biasanya berkumpul di Alun-alun Rangkasbitung yang tepat berada di depan Masjid Agung Al-Aaraf. Dari alun-alun, suara meriam terdengar jelas.

Saat meriam berbunyi, warga akan bersorak sorai dan mulai menyantap hidangan berbuka puasa yang sudah dipersiapkan.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/20/05000001/sejak-1928-ada-tradisi-dentuman-meriam-penanda-berbuka-di-rangkasbitung-

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke