Tanah longsor terjadi pada Minggu (12/5/2019) malam, diduga karena struktur tanah yang labil ditambah guyuran hujan deras disertai petir menerpa kawasan tersebut.
Tanah longsor setinggi 110 meter dan lebar 70 meter itu bercampur bebatuan jatuh menimpa saung tempat gurandil beristirahat.
Setidaknya ada delapan penambang ilegal yang tertimpa longsor. Dua dinyatakan tewas sedangkan enam lainnya selamat.
Kepala Kepolisian Sektor Nanggung Ajun Komisaris Asep Saefudin mengatakan, pada saat kejadian korban sedang melakukan kegiatannya di lokasi tersebut.
Usai dilakukan pencarian, Asep memastikan bahwa korban longsor merupakan penduduk sekitar yang juga berprofesi sebagai penambang emas ilegal.
"Iya ada delapan, dua meninggal enam selamat, rata-rata warga Bogor," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/5/2019) malam.
Dua korban tewas yaitu Yudi (30) dan Habib (49) dan yang selamat DD (25), DK (18), ND (45), IW (40), P (35) dan PL (25).
Polres Bogor bersama dengan Koramil dan dibantu oleh masyarakat sekitar sempat menghentikan pencarian korban karena lokasi longsor sangat curam berada di lereng kaki gunung.
https://regional.kompas.com/read/2019/05/14/05574531/delapan-penambang-emas-ilegal-tertimbun-longsor-di-bogor-dua-tewas