Salin Artikel

233 Jiwa Mengungsi Akibat Tanah Bergerak di Nyalindung Sukabumi

"Hingga hari ini jumlah pengungsi bertambah. Sebelumnya memang berjumlah 110 KK, sekarang sudah bertambah menjadi 112 KK," kata Kepala Desa Kertaangsana Agus Sudrajat saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan whatsapp, Rabu siang.

Dia menuturkan ratusan warga yang mengungsi tersebut tidak semuanya tinggal di lokasi pengungsian.

Sebab ada juga warga yang sementara mengungsi ke rumah keluarga atau kerabatnya, dan mengontrak rumah di beberapa kampung berbeda.

Agus menjelaskan tempat pengungsian sudah disediakan di bekas bangunan pasar desa yang sudah diberikan dinding-dinding penyekat seperti kamar.

Lokasinya tidak jauh hanya sekitar 50 meter dari Kantor Desa Kertaangsana di Jalan Raya Sukabumi - Nyalindung - Sagaranten.

"Warga menempati tempat pengungsian setiap harinya, dan ada juga yang di keluarganya," jelas dia.

Pantauan Kompas.com di lokasi pengungsian Minggu (5/5/2019) terdapat tiga tenda berwarna orange milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi. Satu tenda dome besar ukuran 12 x 6 meter dan dua buah tenda family ukuran 4 x 4 meter.

Sebelumnya ketiga tenda tersebut sempat ditempati para pengungsi selama beberapa hari.

Selanjutnya para pengungsi menempati bangunan bekas pasar desa ukuran 20 x 10 meter yang sudah diperbaiki dan diberi penyekat

"Sudah mau empat malam, sejak ada tenda saja kami sekeluarga mengungsi. Sekarang pindah ke sini, awalnya di tenda," aku Ade (45) warga RT 02 RW 09 kepada Kompas.com saat ditemui di tempat pengungsian, Minggu (5/5/2019).

Jumlah korban terdampak terus bertambah

Data BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan hingga Minggu (5/5/2019) bencana tanah bergerak melanda RT 01, 02 dan 03 RW 09.

Jumlah rumah dan penduduk yang terdampak bencana ini bertambah menjadi 129 rumah dengan penduduk sebanyak 161 kepala keluarga (KK) yang berjumlah 482 jiwa.

Sebelumnya terdata sebanyak 109 rumah dengan jumlah penduduk sebanyak 110 KK yang berjumlah 354 jiwa.

Rumah yang tidak dapat dihuni atau rusak berjumlah 90 rumah, fasilitas umum berjumlah 3 unit, sawah terancam 26 hektar dan jalan provinsi sepanjang 200 meter rusak

Diberitakan sebelumnya gerakan tanah ini mulai dikeluhkan masyarakat sejak pertengahan April 2019 setelah hujan deras mengguyur sehari semalam. 

https://regional.kompas.com/read/2019/05/09/08201351/233-jiwa-mengungsi-akibat-tanah-bergerak-di-nyalindung-sukabumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke