Juni, Bengkulu Gelar Balap Sepeda Internasional Tour de Bencoolen

Asisten III Setda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto mengatakan, Tour de Bencoolen akan digelar pada Juni 2019. Momentum ini diharapkan menjadi event strategis dalam mempromosikan Bengkulu ke mata internasional.

"Hal ini lantaran Tour de Bencoolen bukan hanya akan diikuti oleh para atlet sepeda nasional, namun bahkan juga akan diikuti oleh atlet asal mancanegara, seperti dari Turki, Rusia, Vietnam, Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia," ujar Gotri seperti dikutip dari rilis yang diterima ke Kompas.com, Senin (6/5/2019).

Pemprov Bengkulu akan melakukan persiapan secara maksimal dengan melibatkan enam kabupaten/kota yang akan dilintasi event ini.

Titik start mulai dari Kabupaten Kaur, menuju Bengkulu Selatan-Seluma-Kota Bengkulu- Bengkulu Tengah dan finish di Kabupaten Kepahiang.

Terkait kesiapan lokasi acara dan sarana dan prasarana event lainnya, seperti penginapan peserta, Pemprov Bengkulu juga akan mengundang dan membicarakan ini bersama bupati dan wali kota.

“Makanya kita harus all out dalam rangka menyelenggarakan kegiatan ini. Kita akan tetap koordinasikan dengan kabupaten/kota, dimana kegiatan ini dilangsungkan startnya di Kaur kemudian finish di Kepahiang,” tambahnya.

Kebutuhan anggaran pelaksanaan event Tour de Bencoolen sekitar Rp 4 miliar. Kebutuhan anggaran ini akan melibatkan enam kabupaten/kota yang dilintasi kegiatan itu.

Hingga saat ini terdapat tujuh tim peserta dari luar negeri dan enam tim dalam negeri yang telah mengonfirmasi mengikuti kegiatan itu.

Jalan berlubang

Event Tour de Bencoolen diharapkan menjadi event untuk menarik perhatian internasional ke Bengkulu. Namun, jelang perhelatan, kondisi infrastruktur terutama jalan yang menjadi rute masih dipenuhi lubang alias rusak.

"Tour de Bencoolen sangat baik untuk promosi. Namun, Bengkulu harus cepat perbaiki kerusakan jalan yang akan dilalui peserta, malu kita," ungkap Surahman warga Bengkulu.

Pantauan di lapangan, jalan berlubang dan rusak masih menjadi perhatian serius.

Jalan rusak dan berlubang nyaris ditemukan pada semua lintasan yang akan dilalui peserta. Jalan berlubang dijumpai mulai dari Kabupaten Kaur hingga Kepahiang.