Salin Artikel

Fakta di Balik Bentrokan Massa di Bandung, Gara-gara "Leasing" Motor hingga Pasutri Jadi Korban

KOMPAS.com - Bentrokan massa terjadi di sekitar Pasar Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/4/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Dari keterangan polisi, tiga orang terluka dalam bentrokan tersebut. Dua orang korban luka adalah pasangan suami istri yang "terjebak" dalam bentrokan.

Polisi menjelaskan, bentrokan dipicu masalah leasing kendaraan bermotor. Penjelasan itu membantah adanya rumor bentrokan terjadi karena masalah pemilu.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, penyebab bentrok ormas di Pasar Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (24/4/2019), dipicu oleh kesalahpahaman salah satu ormas yang ikut dalam bisnis debt collector alias bisnis penarikan kendaraan bermotor.

“Ada miskomunikasi terkait masalah leasing kendaraan bermotor sedang kami dalami. Kami buat tim khusus untuk menangani kasus ini agar bisa cepat ditangani dan terang masalahnya,” kata Irman, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (25/4/2019).

Berdasar penelusuran Kompas.com, bentrokan awalnya terjadi di tiga titik di Kota Bandung. Hal itu disampaikan Kompol Eko, Kapolsek Astanaanyar.

"Titiknya bukan di Astanaanyar. Informasi yang kami peroleh, awalnya kericuhan terjadi di Braga, siangnya di Regol, dan sore di wilayah Astanaanyar. Informasinya ada 12 orang menggunakan sepeda motor membawa parang dan pisau panjang," katanya saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu (24/4/2019).

Kompol Eko mengatakan terdapat tiga korban. Seorang merupakan anggota ormas dan dua orang lagi yang merupakan pasangan suami istri adalah warga biasa.

Menurut polisi, kedua pasutri tersebut mengalami memar dan luka ringan. Keduanya segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan. 

"Saksi yang kami mintai keterangan mengatakan secara tiba-tiba sore tadi ada orang yang berteriak-teriak bertanya, mana orang Manggala, mana orang Manggala," katanya.

Pihak kepolisian segera datang ke lokasi bentrokan untuk mencegah bentrokan meluas. Setelah itu, polisi segera melakukan mediasi antara dua ormas.

“Kami langsung menindaklanjuti atas informasi dan berita yang berkembang terkait adanya situasi seolah Bandung tidak aman. Telah terjadi kesepakatan antarpimpinan ormas untuk berdamai tanpa ada tekanan,” tutur dia.

Dilansir dari TribunJabar, aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, tepatnya di depan Gedung Merdeka.

Irman memastikan, bentrokan dua ormas tersebut tidak terkait dengan Pemilu Serentak 2019.

“Tidak ada kaitannya sebab akibat berkaitan dengan Pemilu. Tapi murni terkait masalah miskomunikasi penanganan masalah leasing kendaraan bermotor,” tutur dia.

Irman menambahkan, kedua belah pihak yang berkonflik sudah sepakat berdamai. Untuk saat ini, pihaknya tengah berupaya memulihkan kondusifitas Kota Bandung.

"Kondisi di Astanaanyar sudah kondusif, dari sore tadi sudah kondusif, hanya sebentar bentroknya. Pak Kapolrestabes Bandung juga tadi sudah mengumpulkan massa di daerah Tegalega, Bandung," kata Kompol Eko.

Sumber: KOMPAS.com (Putra Prima Perdana, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2019/04/25/17450301/fakta-di-balik-bentrokan-massa-di-bandung-gara-gara-leasing-motor-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke