Patung Suro dan Boyo atau Patung Suroboyo dicat dengan warna dominan hijau dan warna hitam dan biru muda kombinasi putih untuk patung buaya dan hiu (suro).
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Tuang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Ipong Wisnoewardono, kepada Kompas.com, Senin (22/4/2019) mengatakan pengecatan telah selesai. Saat ini, pemerintah Pemkot Surabaya tinggal mempercantik Taman Suroboyo dan membenahi pedestrian dan fasilitas jogging track.
"Pengecatannya sudah selesai dikerjakan Pelindo III," kata Ipong.
Menurut Ipong, struktur pembangunan Patung Suroboyo itu sangat kokoh sehingga aman untuk masyarakat yang berkunjung. Sejak awal hingga pembangunan selesai, pihak Pelindo III mengawasnya dengan ketat.
Ia menyebut, sejak ada Patung Suroboyo itu, jumlah warga yang datang berkunjung semakin banyak terutama saat akhir pekan.
"Pasti jumlah pengunjung tambah terus, karena ada pemandangan Patung Suroboyo itu. Anak-anak muda itu senang sekali foto selfie dengan background Patung Suroboyo," jelasnya.
Dengan adanya Patung Suroboyo, kata Ipong, warga Surabaya memiliki banyak alternif untuk bisa menikmati ruang-ruang publik yang disediakan pemerintah kota.
"Jadi semakin banyak pilihan untuk bisa menikmati ruang publik di Surabaya," katanya.
Seperti diberitakan, Patung Suroboyo itu merupakan corporate social responsibility (CSR) dari Pelindo III. Pembangunan patung setinggi 42 meter itu menelan dana sekitar Rp 3 miliar.
Rencananya, patung Suro dan Boyo akan diserahkan Pelindo III ke Pemerintah Kota Surabaya saat Hari Jadi Kota Surabaya Mei mendatang.
https://regional.kompas.com/read/2019/04/22/17214711/pengecatan-patung-suro-dan-boyo-setinggi-42-meter-rampung