Salin Artikel

Petani Asal Bengkulu Ini Nazar Jalan Kaki 544 Km Jika Jadi Anggota DPD

"Jalan kaki itu akan ditempuh mulai dari Kabupaten Mukomuko perbatasan dengan Sumatera Barat menuju Kabupaten Kaur berbatasan dengan Provinsi Lampung," ujar Barlian, Kamis (4/4/2019).

Ia menjelaskan, nazar yang dilakukannya bukan hanya sekedar berjalan kaki, namun sekalian menggali dan menampung aspirasi masyarakat Bengkulu secara lebih mendalam sebagai bahan pekerjaannya di Senayan.

"Menyusun kinerja berdasarkan aspirasi bersama," ujarnya.

Nazar berjalan kaki itu akan dilakukan sebelum pelantikan. Perjalanan tersebut diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari, dengan melewati 7 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

"Saya ini petani, orang biasa, yang memberanikan diri mengusung aspirasi masyarakat ke senayan. Jadi kalau jalan kaki sudah keseharian saya. Petani di Bengkulu biasa melakukan itu," ujarnya terkekeh.

Kunjungi 554 Desa dengan Motor

Selama masa kampanye dan sosialisasi di Bengkulu, Barlian telah mengunjungi 554 desa dengan naik motor dan jalan kaki.

"Saya cuma punya motor jadi pakai motor saja, tidak ada tim. Saya jalan sendiri. Untuk desa yang tidal bisa dijangkau motor saya jalan kaki," ceritanya.

Modal untuk kampanye ia dapat dari hasil bertani dan sumbangan beberapa rekannya yang membantu.

"Jadi kalau ada uang saya keliling, kalau tidak ada saya di rumah saja. Sering teman-teman datang beri saya uang untuk bensin motor maka saya keliling lagi," kisahnya.

Ia mengaku tidak bisa memenuhi target mengunjungi semua desa di Bengkulu karena keterbatasan.

"554 desa ini tidak mencapai target karna target awal paling tidak 50 persen dari desa di Bengkulu yang jumlahnya 1520 desa. Tidak tercapainya target karena persoalan waktu, cuaca dan logistik," kata dia.

Barlian juga banyak memiliki kisah suka duka selama bergerak sendiri. Hujan, badai, menginap di rumah warga yang tidak dikenal sudah ia lalukan.

Selama keliling Barlian membawa sejumlah stiker. Siapa saja yang ia temui maka dengan sopan ia memperkenalkan diri.

"Saya perkenalkan diri berikan stiker saya, diskusi, setelah itu saya pindah ke tempat lain begitu saja, kadang bantu petani kalau bertemu di sawah," ujarnya.

Selama mengunjungi 554 desa, Barlian medapatkan kesimpulan tentang Bengkulu yang selalu dianggap miskin.

Menurutnya, Bengkulu miskin pembangunan, miskin perhatian, miskin pengelolaan, miskin inisiatif, dan miskin pengawasan.

Bengkulu bukan miskin seperti disurvei yang katanya daerah termiskin di Sumatera.

"Bengkulu miskin karena ketidakmampuan pemerintah mengelola kekuatan masyarakat petaninya," demikian Barlian.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/04/14041401/petani-asal-bengkulu-ini-nazar-jalan-kaki-544-km-jika-jadi-anggota-dpd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke