Salin Artikel

"Dulu Jalannya Kecil dan Jelek, Sekarang Jadi Bagus"

SUKOHARJO, KOMPAS. com - Sukinah (55), warga Dukuh Sambirejo, Kecamatan Nguter, Sukoharjo merasa senang akses menuju tempat tinggalnya sekarang sudah dicor beton.

Jalan penghubung antara Dukuh Celep dengan Dukuh Sambirejo, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah hanya jalan setapak.

Bahkan, jika hujan turun, kondisi jalan yang masih berupa tanah itu tidak bisa dilalui kendaraan roda dua karena rusak dan licin.

Warga yang ingin menuju ke Dukuh Celep maupun sebaliknya harus memutar jalan dan jaraknya cukup jauh.

"Dulu jalannya kecil dan jelek. Kalau hujan pasti becek, licin dan tak bisa dilewati sepeda motor. Sekarang sudah dibangun Bapak ABRI, jadi bagus. Terima kasih," ucap Sukinah kepada Kompas.com di Dukuh Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (16/3/2019).

Jalan setapak berupa tanah itu menjadi jalur alternatif penghubung Dukuh Celep dan Dukuh Sambirejo.

Jalan tersebut letaknya di tengah area persawahan dan menjadi akses mobilitas utama warga dan petani.

"Biasanya anak sekolah dari Dukuh Sambirejo juga lewat di sini. Karena jaraknya lebih dekat," ungkap nenek yang mengaku memiliki 10 cucu itu.

Warga lain, Parino (64) mengatakan, awalnya jalan penghubung Dukuh Celep dengan Dukuh Sambirejo kondisinya memprihatinkan.

Sebab, setiap musim penghujan jalan itu tidak bisa dilewati kendaraan. Warga dari Dukuh Celep maupun sebaliknya harus memutar jalan.

"Kami sangat berterima kasih sama bapak tentara yang telah membangunkan jalan. Kalau dari tempat saya Dukuh Puntuk, Nguter ke Dukuh Pengkol putar jalan ada kalau lima kilometer," tutur Parino.

Kepala Desa Celep Surono menyampaikan, warga sudah lama menginginkan jalan tersebut diperbaiki.

Pasalnya, saat musim penghujan tiba kondisinya licin, becek dan bercampur lumpur. Sehingga sulit untuk dilewati kendaraan.

"Jalan ini kalau hujan kondisinya sulit dilewati kendaraan. Soalnya licin, berlumpur sehingga berbahaya," ungkap Surono.

Dengan adanya program itu, lanjut Surono, akses mobilitas orang dan hasil pertanian di desa tersebut lebih lancar.

Selama ini, masyarakat sedikit kesulitan mengakses jalan tersebut karena sempit.

Betonisasi jalan penghubung antara Dukuh Celep dengan Dukuh Sambirejo masih terus berjalan.

Pembangunan jalan itu bagian dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-104 Kodim 0726/Sukoharjo.

Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol Inf Chandra Aryadi Prakosa mengatakan, TMMD Reguler ke-104 menyasar pembangunan fisik dan non fisik.

Sasaran fisik meliputi pembangunan talud dan betonisasi jalan penghubung Desa Celep dengan Desa Sambirejo.

Adapun sasaran non fisik berupa pemberian wawasan kebangsaan, penyuluhan kesehatan, dan lainnya.

"Personil yang kami terjunkan dalam TMMD ada sebanyak 150 orang dibantu warga di lokasi kegiatan," kata Dandim.

Dandim menambahkan, talud jalan yang dibangun tersebut difungsikan sebagai penahan badan jalan.

Sebab, jalan yang menghubungkan kedua desa itu masih berupa jalan setapak. Jalan itu dilebarkan ukurannya menjadi 4-5 meter.

"Infrastruktur di Desa Celep khususnya yang menghubungkan Desa Sambirejo dan Sumberagung rata-rata masih jalan setapak. Sehingga jalan yang kami buat ini kami lebarkan menjadi jalan makadam yang lebarnya 4-5 meter. Jalan itu kami beton," kata Dandim.

Dengan adanya pembangunan jalan makadam tersebut diharapkan dapat memudahkan akses mobilisasi bagi masyarakat, barang maupun hasil pertanian di desa tersebut.

Selama ini, masyarakat sedikit kesulitan mengakses jalan tersebut karena sempit.

"Jalan makadam ini bisa memudahkan akses bagi masyarakat menuju jalan raya. Serta memudahkan pengangkutan barang dan hasil pertanian. Perlu kita tahu Desa Celep banyak tanaman padi," tambahnya.

TMMD Reguler ke-104 Kodim 0726/Sukoharjo menghabiskan anggaran bersumber dari APBD Tingkat I Provinsi Jawa Tengah dan Tingkat II Kabupaten Sukoharjo sebesar Rp 1,5 miliar.

Asisten Pengamanan Kepala Staf TNI AD (Aspam Kasad) Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad yang saat itu meninjau lokasi kegiatan pembangunan jalan menyampaikan, salah satu program TMMD Reguler ke-104 adalah pembangunan jalan sepanjang 729 meter.

Dari jalan setapak, dibangun menjadi jalan yang lebarnya 5 meter.

"Tadi saya tanya Pak Kepala Desa dan warga masyarakat mereka sangat senang sekali dengan adanya TMMD Reguler ke-104 di Desa Celep. Ini bisa menyejahterakan masyarakat, dari beberapa testimoni masyarakat, mereka sangat senang. Itulah yang kami harapkan," kata Nur Rahmad.

Dia menambahkan, kegiatan TMMD merupakan bakti TNI kepada masyarakat.

Dengan adanya pembangunan jalan ini, maka aspek perekonomian di warga empat dukuh lebih meningkat.

Hasil pertanian dari empat dukuh juga meningkat. Sehingga dapat menambah pendapatan bagi masyarakat.

"Dari aspek sosial ternyata dengan ini masyarakat terbantu. Terutama, para siswa SD, SMP yang tadinya melingkar (memutar), mereka sekarang dengan jalan ini lebih dekat. Di sini terlihat kemanunggalan TNI dengan rakyat, bahu membahu, bersama membangun jalan. Inilah yang kami harapkan betul-betul dirasakan masyarakat," tambahnya.

Dirinya mengungkapkan, dari hasil peninjauan, pembangunan jalan tersebut sudah mencapai 50 persen. Sehingga, pada saat peresmian semua pembangunan jalan telah selesai.

"Setelah selesai pembangunan jalan ini nantinya bisa dirasakan oleh masyarakat," jelas dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/19/18150071/-dulu-jalannya-kecil-dan-jelek-sekarang-jadi-bagus-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke