Salin Artikel

Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi OkeSayur, Jangkau Wilayah Klaten dan Yogyakarta

Aplikasi ini khusus menggandeng pedagang sayur dan telah menjangkau wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Aplikasi ini menyabet juara 1 kategori pengembangan bisnis teknologi informasi dan komunikasi pada kompetisi nasional Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2018.

Para mahasiswa yang mengembangkannya adalah Fadlan Hawali, Alvin Novandi, Silvia, Muhammad Fuad Husein dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM (DTETI FT).

Kemudian, Donatus Yoga  dari Sekolah Vokasi UGM, serta Losyiana Luh Jingga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM. 

Co-Founder OkeSayur Nindi Kusuma Ningrum menceritakan aplikasi ini dibuat pada akhir tahun 2017 lalu. Saat ini aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di PlayStore. 

Ide menciptakan OkeSayur ini berawal keprihatiannya terhadap eksistensi pasar tradisional yang semakin melemah karena perubahan gaya hidup modern. 

Selain itu, kebiasaan berbelanja saat ini turut bergeser pula yakni ke pasar-pasar modern.

"OkeSayur hadir untuk membantu masyarakat dalam berbelanja sayur dan kebutuhan dapur. Selain itu juga turut menjaga kelestarian pasar-pasar tradisional," ujar Nindi melalui keterangan tertulis, Senin (11/03/2019).

Menurut Nindi, sayuran dan berbagai kebutuhan dapur yang ditawarkan di OkeSayur diambil dari pasar-pasar tradisional yang berada di Yogyakarta dan Klaten.

"Ada 64 macam sayuran, 39 buah, 40-an jenis seafood, 20-an jenis lauk pauk, serta beberapa produk organik," ungkapnya.

Guna memenuhi kebutuhan produk-produk tersebut, OkeSayur menggandeng pedagang pasar tradisional. Setidaknya saat ini ada sekitar 10 mitra pedagang di pasar tradisional.

"Awalnya menjangkau konsumen di daerah Klaten, Jawa Tengah. Saat ini layanan telah meluas di Yogyakarta, Sleman, Bantul dan Kulon Progo," ungkapnya.

Cara menggunakannya mudah. Ketika ada pesanan masuk, OkeSayur akan membelanjakan kebutuhan pelanggan di pasar tradisional kemudian mengantarkannya ke konsumen.

"Batas pemesanan maksimal jam 8 pagi untuk diantar hari itu juga. Apabila pesan dilakukan setelahnya maka barang belanjaan akan dikirim kesokan harinya," ungkapnya.

Setiap pembeli bisa membayar belanjaan melalui sistem pembayaran transfer bank. Selain itu juga dapat membayar langsung saat belanjaan tiba (sistem COD).

Nindi menyampaikan, kedepan mereka berencana akan memperluas jangkauan layanan pelanggan tidak hanya di wilayah Yogyakarta dan Klaten saja. Namun juga akan menjangkau pasar lokal di daerah-daerah pinggiran lainnya yang mampu dijangkau konsumen di berbagai daerah.

"Dengan begitu OkeSayur tidak hanya memberikan manfaat bagi pedagang di pasar tradisional, tetapi juga bagi petani yang ingin menjual hasil pertaniannya secara lagsung ke konsumen tanpa melalui tengkulak," pungkasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/03/11/13301871/mahasiswa-ugm-ciptakan-aplikasi-okesayur-jangkau-wilayah-klaten-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke