Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Soal Spanduk Untuk Sandiaga di Banyuwangi | Kasus Makam Beda Keyakinan di Mojokerto

KOMPAS.com - Sandiaga Uno menanggapi santai soal spanduk sambutan dari para pendukung Jokowi saat dirinya berkunjung ke Banyuwangi, Kamis (21/2/2019).

Sandiaga justru menghimbau kepada para pendukungnya untuk tidak mempermasalahkan spanduk tersebut.

Sementara itu, Al Ghazali, putra pertama Ahmad Dhani datang ke Rutan Kelas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (21/2/2019) dengan mengenakan kaos putih bertuliskan "My Hero" bergambar Dhani.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, meminta para pendukungnya untuk tidak terprovokasi atas keberadaan spanduk dari pendukung Jokowi.

Saat itu Sandiaga sedang bersilaturahmi di beberapa pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Kamis (21/2/2019.

"Terkait ucapan selamat datang dari toko sebelah, tenang, tenang, tidak jadi masalah bagi kita. Tandanya kita juga disambut dengan suka cita. Jangan terprovokasi. Jangan melakukan intimidasi. Ini penyambutan buat kita. Jangan melakukan hal yang sama. Itu bukan akhlakul karimah. Kita harus berprasangka baik," kata Sandi disambut dengan tepuk tangan ratusan pendukungnya yang hadir di Pondok Pesantren Nurul Abror Al Robbaniyyin.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan, persatuan bangsa Indonesia sedang mengalami banyak gangguan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Mahfud menyebut, saat ini sudah muncul gejala dan sistem yang mencoba mengganggu ikatan seluruh elemen kebangsaan Indonesia. Hal itu dikatakan Mahfud MD usai menjadi pembicara dalam 'Dialog Kebangsaan: Meneladani Patriotisme Arek Suroboyo Bagi Indonesia Emas 2045', di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2/2019).

"Karena itu kita datang untuk menyerukan pengokohan ikatan kebangsaan. Karena sekarang sudah banyak gangguan terhadap kebersatuan kita," kata Mahfud.

Ketua Suluh Kebangsaan ini menyebut bahwa nilai kebangsaan Indonesia tidak runtuh. Informasi yang menyebut, yang sering menimbulkan adalah banyaknya hoaks di masyarakat.

Al Ghazali, putra pertama Ahmad Dhani datang ke Rutan Kelas I Surabaya, Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (21/2/2019).

Al datang menjenguk ayahnya yang ditahan karena kasus dugaan pencemaran nama baik. Saat tiba, Al mengenakan kopyah hitam, berkacamata hitam dan mengenakan berkaos putih bertuliskan "My Hero" bergambar Dhani.

Sebelumnya pasangan penyanyi Anang Hermansyah dan Ashanti sudah masuk sejak Kamis pagi. Pada Rabu malam, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon juga dikabarkan menjenguk Ahmad Dhani.

Perempuan berinisial W menjadi buron polisi karena diduga membuat video penggeledahan rumah tersangka Musa Idi Shah atau Dodi yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut.

Seperti diketahui, Dodi merupakan adik Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah.

Polisi menduga W melarikan diri ke luar negeri. Namun polisi belum mengetahui negara mana yang menjadi pilihan tempat bersembunyi warga Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara ini.

Warga Desa Ngareskidul, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menolak pemakaman Nunuk Suwartini, warga desa setempat.

Alasannya, Nunuk beragama non muslim, sementara di desa tersebut hanya ada tanah makam khusus untuk muslim.

Jenazah Nunuk akhirnya bisa dimakamkan pada Jumat (15/2/2019), setelah keluarganya melakukan negosiasi panjang dengan aparat desa dan warga dibantu kelompok Gusdurian Mojokerto.

"Syarat-syarat sudah dijalankan oleh pihak keluarga duka, seperti tidak boleh ada salib di makam dan tidak boleh melakukan prosesi pemakaman ala kepercayaan yang dianut keluarga almarhumah," kata Koordinator Gusdurian Mojokerto, Imam Almaliki yang dikonfirmasi, Kamis (21/2/2019).

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, Ghinan Salman, Mei Leandha, Ira Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/22/07350001/-populer-nusantara-soal-spanduk-untuk-sandiaga-di-banyuwangi-kasus-makam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke