Salin Artikel

5 Fakta Banjir di Kabupaten Bandung, Terjang 12 Rumah hingga Balita 17 Bulan Jadi Korban

KOMPAS.com - Hujan deras membuat Sungai Cinambo, Kabupaten Bandung, meluap hingga menjebolkan sebuah tanggul di Desa Pasir Jati, Kecamatan Cilangkreng. 

Akibatnya, tiga warga tewas terseret banjir bandang yang menerjang komplek Jatiendah Regency. Satu diantaranya adalah balita berusia 17 bulan. 

Puluhan rumah milik warga pun terendam lumpur yang terbawa banjir tersebut. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap Bupati Bandung segera terapkan tanggap darurat.

Baca fakta lengkapnya:

Tiga orang tewas setelah banjir bandang menerjang Kompleks Jati Endah Regency di RT 004/016 Dusun Pasir Jati, Desa Jatiendah, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/2/2019) malam.

"Banjir bandang menyebabkan 3 orang meninggal dunia. Dari dua rumah terdapat 2 KK yang dihuni oleh 6 jiwa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Sudrajat, Minggu (10/2/2019).

"Di antaranya 3 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 2 orang luka ringan," tambah dia.

Korban meninggal dunia yang tercatat adalah Firdasari (35), Nuraini (25) dan seorang balita bernama Rauvan (17 bulan). Saat ditemukan, ketiga korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Sementara itu, korban luka-luka, yaitu Kiki (12) yang mengalami luka berat, serta Nisa (14) dan Ajay (45) yang mengalami luka ringan.

Banjir bandang di Kabupaten Bandung menerjang 12 rumah warga. Dua di antaranya rusak berat hingga ambruk. Sementara itu, 10 rumah lainnya mengalami rusak ringan.

Sudrajat menuturkan, peristiwa itu bermula dari tanggul aliran sungai Cinambo yang jebol dan menghantam komplek Jatiendah Regency, Kelurahan Jatiendah, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung sekitar pukul 23.00 WIB.

Hujan deras memang mengguyur wilayah Kecamatan Cilengkrang sehingga mengakibatkan debit air di wilayah sungai meluap.

"Airnya masuk juga ke rumah tapi cuma semata kaki, karena pintu ditutup rapat. Tapi saya tidak bisa menyelamatkan mobil sama motor yang terendam," kata Pandu, salah satu warga di Perumahan Jatiendah Regency, Minggu (10/2/2019).

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Bupati Bandung Dadang Naser menetapkan tanggap darurat bencana usai banjir melanda Kabupaten Bandung. 

"Saya tadi malam sudah dapat laporan itu kan terjadinya di Kabupaten Bandung. Saya sudah kontak Bupati, sudah saya minta Pak Bupati lewat BPBD-nya untuk tanggap darurat di sana," kata pria yang kerap disapa Emil itu di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Minggu (10/2/2019).

Ridwan mengucapkan rasa prihatin dan berharap proses evakuasi berjalan lancar.

"Yang terkena sekitar 12 rumah kalau enggak salah. Mudah-mudahan tidak banyak yang terkendala. Ada tiga yang meninggal saya turut berduka cita dan prihatin. Kami ingin memastikan situasi kembali normal dalam waktu dekat," tambahnya.

Bupati Bandung Dadang M Naser mengaku akan melakukan penelusuran terhadap penyebab jebolnya tanggul penahan sebuah sungai kecil yang mengakibatkan banjir bandang menerjang Kompleks Jatiendah, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Akan kami lakukan (penelusuran) di atas di Cilengkrang, pola tanamnya seperti apa. Barangkali di musim tanam di daerah pertaniannya, pola tanamnya tidak pake etika, nanti kami evaluasi," kata Dadang saat meninjau lokasi tanggul jebol, Minggu (10/2/2019).

Menurut dia, air sungai kecil di komplek ini merupakan limpahan air dari anak sungai Cipanjalu.

Namun pada Sabtu (9/2/2019), intensitas hujan tinggi mengakibatkan debit air lebih deras masuk ke sungai kecil tersebut dan menjebol tanggul penahannya.

Berdasar pengamatan Bupati Dadang, air sungai kecil di komplek ini merupakan limpahan air dari anak sungai Cipanjalu.

Namun pada Sabtu (9/2/2019), intensitas hujan tinggi mengakibatkan debit air lebih deras masuk ke sungai kecil tersebut dan menjebol tanggul penahannya.

Akibatnya, air meluap dan banjir bandang menerjang rumah warga di Komplek Jatiendah Regency.

Tanggul penahan yang jebol itu sempat masuk ke sungai kecil yang berada tepat di pinggir komplek tersebut. Jebolan tanggul sempat membendung aliran air sehingga meluap.

Namun, petugas gabungan langsung membersihkan material batuan dan lumpur serta tanggul jebol di dalam sungai sehingga aliran air sungai kecil itu kembali normal.

"Terima kasih, ahamdulilah, petugas yang sigap dari pagi membantu airan sungai tidak lagi terbendung, dan kembali ke jalurnya," tuturnya.

Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi, Dendi Ramdhani, Caroline Damanik)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/11/11095321/5-fakta-banjir-di-kabupaten-bandung-terjang-12-rumah-hingga-balita-17-bulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke