Salin Artikel

Khawatir Bencana Longsor, 100 Warga Cisolok Sukabumi Mengungsi

Seratusan warga yang mengungsi itu berasal dari Kampung Bojong, Kadusunan Bojong, Desa Cicadas. Warga mengungsi ke rumah keluarga, kerabat di desa setempat. Selain itu ada juga yang mengungsi di bangunan SD setempat.

"Ya benar warga kami banyak yang mengungsi karena khawatir terjadi bencana gerakan tanah. Karena di antara bangunannya sudah ada yang retak-retak," ungkap Kepala Desa Cicadas Nuharja saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa malam.

Dia menuturkan data sementara jumlah warga yang mengungsi ada sebanyak 39 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 120 jiwa. Para pengungsi ini berasal dari dua RT yang jumlah seluruhnya 84 KK dengan 300 jiwa.

"Warga sudah mulai mengungsi sejak Senin kemarin dan hingga Selasa sore. Mereka mengungsi ke keluarganya, dan ada juga yang di SD tapi jumlahnya saya belum cek," tutur Jaro Nuh sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan, warga mengungsi karena di kampung Bojong tersebut telah terjadi bencana gerakan tanah sejak tahun lalu. Bangunan-bangunan rumah sudah ada yang terancam ambruk sehingga dipasangi penahan dari bambu.

"Bencana gerakan tanahnya sudah terjadi sekitar satu tahun lalu, dan yang sekarang ini paling parah. Apalagi hujan terus-menerus mengguyur dan hari ini juga hujan lagi," jelas dia.

"Masyarakat ingin pindah ke lokasi yang lebih aman. Kamipun sudah berkoordinasi dengan Pak Camat Cisolok, dan Pak Camat juga sudah meninjau ke lokasi," sambungnya.

Jaro Nuh menambahkan lokasi Dusun Bojong di Desa Cicadas ini berbatasan dengan Dusun Cimapag di Desa Sirnaresmi. Di Dusun Cimapag, tepatnya Kampung Garehong, pada Senin (31/12/2018) telah terjadi bencana tanah longsor.

"Ya benar berbatasan dengan Dusun Cimapag Desa Sirnaresmi," pungkas Jaro Nuh.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/22/21495521/khawatir-bencana-longsor-100-warga-cisolok-sukabumi-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke