Salin Artikel

Wakil Bupati Trenggalek yang Menghilang Disebut Alami Tekanan Politik

Sejumlah pihak menduga, menghilangnya wakil Emil Dardak tersebut diduga sebagai puncak gejolak politik regional di daerah tersebut.

Gejolak politik itu terkait penunjukan wakil bupati Trenggalek setelah Bupati Emil Dardak dilantik sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur pada Februari mendatang.

Seperti diketahui, setelah memenangkan Pilkada Jawa Timur bersama Khofifah Indar Parawansah, Emil Dardak akan dilantik sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada Februari mendatang.

Otomatis, Mochamad Nur Arifin yang selama ini menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek, akan naik jabatan menjadi bupati menggantikan Emil Dardak.

Dugaan adanya tekanan akibat gejolak politik ini secara tidak langsung disiratkan oleh Sekretaris PDI-P Jawa Timur Sri Untari. Secara tidak langsung, Sri Untari membenarkan ada tekanan kepada wakil bupati berusia 28 tahun itu.

"Kalau bisa jangan ada yang menekan lah. Diselesaikan secara baik-baik saja," ujarnya, Selasa (22/1/2019).

Dia menolak membahas rinci soal pemilihan Wakil Bupati Trenggalek. "Pelantikan bupati sebagai Wakil Gubernur Jatim saja belum. Prosesnya, setelah pelantikan wakil gubernur, pelantikan bupati baru pemilihan wakil bupati," jelasnya.

Ketua PDI-P Trenggalek Doding Rahmadi juga membenarkan jika Gus Ipin sedang mengalami tekanan politik. Namun dia menolak tekanan politik seperti apa yang dimaksud.

"Di Trenggalek memang lagi ramai isu tekanan politik itu. Ada pihak yang memaksa Mas Ipin menyetujui sosok wabup dan sekda baru. Padahal, mungkin Mas Ipin kurang sreg dengan sosok-sosok itu," katanya.

Dia tidak sepakat jika Gus Ipin disebut menghilang. "Jadi Mas Ipin itu bukan menghilang. Lebih tepat menepi, mencari inspirasi. Dan saya tahu betul dia masih melakukan tugasnya sebagai wakil bupati Trenggalek," terangnya.

Penjelasan Wakil Bupati Trenggalek

Seperti diberitakan sebelumnya, Mochamad Nur Arifin atau Gus Ipin dikabarkan menghilang selama 10 hari sejak 9 Januari sampai 19 Januari. Gubernur Jawa Timur tidak menerima surat izin dari resmi dari Gus Ipin. 

Namun secara mengejutkan, Mochamad Nur Arifin tiba-tiba muncul menghadiri istighosah kubro yang digelar di Stadion Menak Sopal, Trenggalek, Selasa (22/1/2019). Dia terlihat mendampingi calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin.

Dalam sambutan singkatnya di acara tersebut, wakil bupati termuda di Indonesia tersebut menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh pemerintahnya terhadap masyarakat.

Kehadiran Nur Arifin dalam acara tersebut seolah menjawab teka-teki keberadaannya selama ini.

Saat disinggung terkait keberadaannya selama mangkir dari kedinasan, Mochamad Nur Arifin enggan memberi komentar banyak.

Ia menyarankan, bila ingin mengetahui di mana keberadaannya selama ini, bisa melihat melalui akun media sosial pribadinya.

“Kalau ingin tahu aktivitas saya, silahkan lihat Instagram saya,” ucap dia. 

Seperti diketahui, Gus Ipin bersama Emil Dardak memenangi Pilkada Trenggalek pada 2015 silam. Gus Ipin bukanlah kader partai melainkan sosok pengusaha. Dia dan Emil Dardak diusung oleh tujuh parpol, yakni PDI-P, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Gerindra, PPP dan Partai Hanura. 

https://regional.kompas.com/read/2019/01/22/19115631/wakil-bupati-trenggalek-yang-menghilang-disebut-alami-tekanan-politik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke