Salin Artikel

Ridwan Kamil: ASN Tak Berorientasi Hasil, Ibarat Saya Minta Teh Dikasih Kopi...

Hal itu dikatakan Ridwan saat berbicara dalam Rapat Pembahasan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (7/1/2018).

"Jadi saya sebagai pemimpin ingin memastikan bahwa uang yang dibelanjakan oleh birokrasi sesuai dengan visi misi. Kenyataannya tidak selalu begitu. Akuntabilitas kinerja itu memastikan apa yang direncakan dengan yang dibeli itu sama," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, banyak proyek pemerintah tak sesuai perencanaan lantaran ASN hanya berorientasi pada serapan anggaran.

"Seakan ukuran keberhasilan hanya diukur dari serapan anggaran. Jadi kalau anggaran terserap 90 persen seolah berhasil, padahal itu baru setengahnya. Setengah lagi barangnya jadi atau enggak, proyeknya bagus enggak. Itu kan harus jadi ukuran. Seolah asal uang habis, misalnya bikin alun-alun padahal alun-alunnya berantakan, butut yang dianggap sudah selesai. Nah hal itu yang akan kita perbaiki," tuturnya.

Menurut Emil, perlu upaya untuk menyelaraskan kinerja ASN dengan visi misi pimpinan agar proyek yang dirancan bisa mengandung nilai manfaat kepada masyarakat.

"Jadi se-republik ini menurut Pak Menteri ada 400 triliun uang tidak ngefek, habis tapi berdampak pada pembangunan karena akuntabilitas. (ibaratnya) saya minta teh dikasih kopi," papar Emil.

"Nah kami ingin memastikan pemprov Jabar tetap A. A artinya minta teh dikasih teh. Karena jumlahnya ribuan masih ada yang bolong nah itu yang diperbaiki sekarang, yang bolongnya itu pola pikir," jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/01/07/15013971/ridwan-kamil-asn-tak-berorientasi-hasil-ibarat-saya-minta-teh-dikasih-kopi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke