Salin Artikel

Ridwan Kamil Sebut Ketidakkompakan Jadi Sebab Pemulihan Citarum Belum Berhasil

KARAWANG, KOMPAS.com-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut ketidakkompakan menjadi penyebab pemulihan Daerah Aliran Sungai Citarum belum berhasil.

"Selama ini uang sudah mengalir, sudah dibelanjakan, tapi kan enggak berdampak karena dimensinya terlalu banyak," ujar Ridwan Kamil usai Pencanangan Gerakan Nasional Pemulihan DAS tahun 2018 di Persemaian Permanen Purwakarta, Desa Jomin Timur, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Sabtu (29/12/2018).

Menurutnya, kunci dari permasalahan tersebut ialah persoalan kepemimpinan. Sehingga, pada Januari 2019 mendatang,  Ridwan Kamil akan menerjemahkan kekompakan, persatuan, dalam pemulihan Sungai Citarum, yang dicap sebagai sungai terkotor di dunia itu.

"Kemarin itu kerja masing-masing. Kaya orkestra, semua main musik tapi enggak jadi musik yang bagus," katanya.

Sebagai Komandan Satuan Tugas Pemulihan Sungai Citarum (Dansatgas) Citarum, Ridwan Kamil berharap dalam lima hingga tujuh tahun ke depan, Sungai Citarum bisa menjadi lebih baik.

"Saya enggak mau janji-janji yang susah dipegang secara ilmiah. Saya kira yang paling penting ada perbaikan, ada progres. Kalau langsung bisa diminum saya kira berlebihan," katanya.

Pernyataan mantan Walikota Bandung soal kekompakan itu juga diakui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.

Menteri mengungkapkan, makna kekompakan tersebut yakni interaksi multi stakeholder.

"Dan yang nanya daerah aliran sungai kekuatannya ada di forum multi stakeholder itu," katanya.

Terlebih, kata dia, banyak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap sumber daya alam (SDA) misalnya ilmuwan, pemerintah daerah, masyarakat, hingga pelaku usaha.

"Jadi (diperlukan) diskusi antarkelompok antarkomponen," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/29/22485671/ridwan-kamil-sebut-ketidakkompakan-jadi-sebab-pemulihan-citarum-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke