Salin Artikel

BAKTI Optimistis Proyek Palapa Ring Timur Rampung Akhir 2020

Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Danny Januar mengatakan, saat ini perkembangan pembangunan fisik Palapa Ring Paket Timur sudah mencapai 87,03 persen dari target.

“Paket Timur ini paling menantang dibandingkan dua paket lain. Namun, kami optimistis dapat memenuhi target penyelesaian. Untuk itu, BAKTI proaktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi target tersebut,” ujarnya Jumat, (21/12/2018).

Danny merinci kendala yang dihadapi dalam penggelaran kabel serat optik Palapa Ring di darat, banyak bersinggungan dengan proyek pembangunan infrastruktur lainnya. Ditambah adanya permasalahan keamanan di salah satu kabupaten lokasi pembangunan.

Kemudian izin lingkungan area konservasi yang belum terbit di Laut Sawu, Selat Pantar, Taman Nasional Lorentz, dan Teluk Cendrawasih. Terakhir, keterbatasan ketersediaan penyediaan helikopter yang memiliki kemampuan external load untuk pengangkutan material tower dan microwave untuk pembangunan jaringan palapa ring di daerah pegunungan.

Seperti diketahui, Palapa Ring Timur menghubungkan 35 kabupaten-kota dari Kota Baa di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur hingga ke Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Khusus untuk Papua Barat terdapat tujuh kabupaten/kota yang akan terhubung serat optik yakni dari Terminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat hingga Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

“Total panjang paket ini 6.878 km, terdiri dari 4.452 km jaringan laut, 2452 km jaringan darat, dan microwave sebanyak 59 hops. Paling panjang dan menantang, sekaligus membutuhkan dana paling besar,” lanjutnya.

Proyek Palapa Ring merupakan salah satu upaya pemerintah dalam membangun ketersediaan layanan jaringan serat optik sebagai tulang punggung bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Proyek ini pernah terhenti sejak 10 tahun lalu untuk mendapatkan struktur yang tepat untuk pelaksanannya. Tantangan dari proyek ini adalah membangun infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional di daerah-daerah nonkomersial demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia.

Proyek Palapa Ring merupakan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) pertama dalam sektor telekomunikasi dengan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan atau Availability Payment (AP).

Skema Availability Payment diprakarsai oleh Kementerian Keuangan dan sumber dana Availability Payment berasal dari dana kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) atau Universal Service Obligation (USO).

Ketika proyek Palapa Ring sukses, masyarakat dapat menikmati kecepatan akses data yang lebih merata.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/22/06174721/bakti-optimistis-proyek-palapa-ring-timur-rampung-akhir-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke