Salin Artikel

Ada Pompa di Sepanjang Jalur Lintasan Semarang 10K

Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, panitia sempat khawatir karena event Semarang 10K digelar saat musim hujan karena berpotensi genangan dan banjir di rute yang dilintasi pelari.

"Kendala pelaksanaan di Desember ini kan musim hujan, kalau hujan Semarang khawatirnya banjir," kata Budiman, Minggu (16/12/2018).

Kekhawatiran itu tidak menjadi kenyataan. Panitia melakukan antisipasi dengan menyiapkan sejumlah pompa di jalur yang rawan genangan. Pompa itu dalam posisi siaga jika sewaktu-waktu terjadi hujan dan muncul genangan.

"Dilakukan berbagai upaya dengan pompa. Tahun depan, tentu akan dipikirkan agar pelaksanaan event tidak di musim hujan," kata Budiman.

Budiman juga menjadi peserta aktif dengan nomor peserta E 21286. Ia berhasil mencapai finish dengan catatan waktu 1 jam 20 menit.

Dalam Semarang 10K, sejumlah pelari dari Afrika mendominasi finish dalam lomba lari yang digelar Harian Kompas, Pemkot Semarang, dan Gets Hotel di Kota Semarang, Jawa Tengah ini.

Tiga pelari dari Afrika menjadi 3 besar pelari yang finish pertama dengan total lintasan lari 10,3 km.

Pelari Afrika, Shamson, Khadafi, satu orang pelari lainnya menyelesaikan lintasan lari dengan catatan waktu 32 menit.

Setelah itu, diikuti tiga pelari nasional yang mencapai finish di belakangnya.

Pelari Indonesia yang pertama mencapai finish adalag Edi Nur Shadiq dengan catatan waktu 33 menit, dilanjutkan Nugroho dari Magelang Runners dengan catatan waktu 34 menit, dan Ashari selama 34 menit.

Semua pelari mulai pukul 06.00 WIB di Halaman Balaikota Semarang. Mereka juga finish di lokasi yang sama. 

https://regional.kompas.com/read/2018/12/16/11215541/ada-pompa-di-sepanjang-jalur-lintasan-semarang-10k

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke