Salin Artikel

Sampah Plastik Kotori Kawasan Tempat Penyu Membangun Sarang di Pantai Trisik

Sampah itu terdiri dari banyak ranting, kayu, akar, hingga aneka ragam barang dari jenis plastik.

Padahal, selain tempat wisata, di sana juga menjadi tempat sekelompok warga yang menamakan diri Konservasi Penyu Abadi melestarikan penyu.

Warga pegiat penyu itu terbentuk dari keprihatinan mengenai perburuan penyu dan telurnya di masa lalu.

Sejak kelompok ini ada, cukup banyak penyu mampir ke Trisik dan membuat sarang lantaran perburuan sudah tidak ada.

"Sampah itu bisa dimakan oleh satwa di laut, termasuk penyu,” kata Dwi Suryaputra, yang juga bergabung dalam kelompok konservasi penyu itu, Rabu (12/12/2018).

Fenomena tumpukan sampah itu disebut rutin muncul pada musim hujan. Warga meyakini sampah itu datang dari laut lepas lantas terdampar di pantai.

“Sejak musim hujan, kayu, bambu, plastik, terus bertambah,” kata Dwi.

Sampah terus menumpuk tidak tertangani. Upaya pembersihan bibir pantai yang terbentang luas itu pun berlangsung sporadis.

Warga maupun beberapa kolompok relawan hanya sesekali melakukan aksi membersihkan sampah di kawasan itu.

Menurut Dwi, sampah yang sudah ada di daratan sekarang belum benar-benar mengganggu kegiatan konservasi penyu.

Sebab, satwa migrasi ini biasanya mampir untuk membuat sarang di Trisik pada bulan Mei-September. Walau tidak seutuhnya terganggu, kata Dwi, tapi ia mengharapkan sampah tidak dibiarkan lama.

Penanganan sampah di Trisik dirasa sulit. Sebab, sampah itu diyakini dibawa arus air Sungai Progo, lantas bermuara di laut yang tak jauh dari Trisik.

Aliran Sungai Progo itu melintas Muntilan, daerah Magelang, dan Borobudur.

“Dan kebetulan arus mengarah ke barat, sampah pun masuk Trisik,” kata Kepala Dukuh Sidorejo, Jaka Samudera, pada kesempatan berbeda. Dukuh Sidorejo terletak di Pantai Trisik.

Tak hanya warga yang mengeluhkan keberadaan sampah. Wisatawan, kata Jaka, juga sudah mulai mengungkap keluhan sama. Karenanya, warga mengharap pemerintah turun tangan.

Diketahui, Trisik merupakan pantai wisata dengan panorama pantai selatan. Pantai ini jadi salah satu rujukan bagi wisata keluarga.

Pantai ini juga dilengkapi wisata laguna hingga kolam renang yang indah. Selain pantainya, laguna dan penyu pun menjadi daya tarik terbesar bagi wisatawan.

Sampah tentu akan mengganggu wisatawan dan bisa menjadi masalah bagi satwa ketika kembali ke laut karena diseret arus.

Selain menjadi masalah bagi perairan, sampah bisa mengganggu habitat laut, termasuk satwa migrasi seperti penyu ini.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/12/20321541/sampah-plastik-kotori-kawasan-tempat-penyu-membangun-sarang-di-pantai-trisik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke