Salin Artikel

Dua Rumah di Bukit Menoreh Rusak Tertimpa Tanah Longsor

Kerusakan terparah terdapat pada belakang rumah, di mana dindingnya jebol dan tanah masuk sampai ke dalam rumah maupun samping rumah dan memadat sampai 3 meter.

"Tidak ada korban dalam longsor ini. Semua selamat, termasuk Pak Karno dan lima anggota keluarganya yang tinggal di rumah itu," kata Marsudi, Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Kulon Progo, Minggu (9/12/2018).

Selain merusak rumah Karno, lima rumah yang berada di sampingnya turut terancam longsor susulan.

Longsor terjadi di delapan titik di Samigaluh, Sabtu (8/12/2018) lalu, antara pukul 03.00- 08.00. Enam di antaranya mengenai rumah. Dua dari enam peristiwa itu mengakibatkan kerusakan, salah satunya adalah milik Karno.

Di dusun sama namun berbeda RT, rumah milik Palal juga rusak pada bagian dapur yang terbangun dari kayu, karena ditimpa tanah longsor. Peristiwa itu terjadi di saat hujan deras melanda Kulon Progo, Sabtu subuh.

"Dua (dari 8) kejadian lain longsor mengakibatkan jalan tertutup. Listrik putus. Semua laporan masuk (kemarin) berasal dari daerah Samigaluh," kata Marsudi.

Longsor di 21 desa

Bencana longsor selalu meningkat jumlahnya di Kulon Progo, utamanya pada musim hujan. BPBD mencatat longsor potensial terjadi pada 21 desa yang ada di perbukitan Menoreh. Desa-desa itu berada di Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, dan Pengasih.

Kawasan Menoreh merupakan dataran tinggi yang terbangun dari batuan lapuk. BPBD memiliki catatan panjang soal bencana di Menoreh. Bila musim kemarau, warga di perbukitan ini akan kesulitan air bersih. Memasuki musim hujan, giliran bencana longsor yang mengancam pemukiman warga. Warga jadi terbiasa dan berpengalaman menghadapi bencana.

Samigaluh sendiri merupakan daerah mayoritas dataran tinggi dan berada di puncak Menoreh. Tumbuh banyak destinasi wisata yang mengandalkan panorama dari ketinggian di kecamatan ini, di antaranya Puncak Suroloyo dan kebun teh.

Selama ini, kata Marsudi, warga cukup aktif membantu tetangganya yang terkena musibah. Karena pengalaman panjang itu, warga terbiasa juga langsung membantu tetangganya dengan memanfaatkan peralatan seadanya seperti pacul dan angko atau gerobak angkut.

Termasuk di rumah Karno di Keceme. Warga, TNI-Polri, pejabat desa, ikut gotong royong membantu menyingkirkan tanah.

"Tapi sampai sekarang belum selesai," katanya.

Pemerintah juga turun tangan untuk memberi sumbangan bagi warga yang kerja bakti. Pemerintah melalui BPBD maupun aksi sosial lain, memberi bantuan logistik bagi mereka yang ikut membantu menyingkirkan longsor.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/09/17293641/dua-rumah-di-bukit-menoreh-rusak-tertimpa-tanah-longsor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke