Salin Artikel

Siap-siap, Karawang Bakal Punya Ekowisata Mangrove dan Terumbu Karang

Gagasan ini juga mengintegrasi potensi terumbu karang di laut kabupaten berjuluk Kota Lumbung Padi ini.

Pantai Pasir Putih diketahui kerap dikunjungi masyarakat, baik dari Karawang maupun luar Karawang, terutama saat matahari kembali ke peraduan. Dalam satu tahun, pengunjung pantai itu diperkirakan mencapai 2.160 orang.

"Banyak yang datang untuk menikmati matahari tenggelam (sunset)," ujar Ketua Kelompok Petani Mangrove Dusun Pasir Putih, Sahari, Rabu (5/12/2018).

Ekowisata mangrove tersebut dapat diintegrasikan dengan potensi terumbu karang laut Karawang. Hal ini dipercaya akan memberikan nilai tambah.

"Integrasi antara wisata mangrove dengan terumbu karang menjadi nilai tambah dan pembeda dari ekowisata serupa di daerah lain," katanya.

Sahari berharap, program ekowisata tersebut dapat menggerakkan ekonomi warga sekitar. Apalagi, Dusun Pasir Putih juga dikenal sebagai salah satu sentra rajungan terbesar di Jawa Barat.

Potensi ini kemudian dikembangkan dengan pembentukan kelompok UKM dari istri nelayan untuk membuat produk makanan dari rajungan.

Selain itu, lanjut Sahari, penanaman mangrove tersebut diharapkan mengurangi tingkat abrasi karena sebanyak 938 kepala keluarga di Dusun Pasir Putih terancam pengikisan tanah oleh air laut.

Kelompok nelayan di dusun itu memanfaatkan 20 hektar lahan utuk menanam 90.000 pohon mangrove.

Selain menangkal abrasi, hutan mangrove juga dapat menyerap karbon dan mengundang ikan lantaran akar pohon mangrove menyimpan sumber makanan ikan.

"Kami berharap program ini menjadi awal yang baik," katanya.

Humas PHE ONWJ Agus Sudaryanto mengungkapkan, inovasi program ekowisata tersebut menjadi solusi menangkal abrasi. Sebab, sabuk pantai dengan pembangunan turap membutuhkan biaya yang tak sedikit.

"Kami selalu berupaya menyumbang solusi terhadap permasalahan lingkungan dan sosial untuk masyarakat di sekitar operasi kami," kata Ifki.

Agus mengungkapkan, program tersebut muncul dari inisiasi masyarakat Dusun Pasir Putih yang tergabung dalam kelompok kerja pemberdayaan masyarakat pesisir (KKPMP) bekerja sama dengan Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Karawang yang memiliki Program Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove serta didukung PT PHE ONWJ.

Lahan mangrove seluas 20 hektar ini telah ditumbuhi lebih dari 96.000 lebih mangrove.

"Penunjang fasilitas edukasi menjadi bagian penting dalam program ini. Saat ini telah dibangun jalan trekking lebih dari 200 meter, sarana air bersih, dan saung pertemuan," katanya.

Keberadaan program ini, kata dia, memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan lantaran jumlah pengunjung pantai tersebut yang meningkat, terutama di hari libur menjadi gambaran bahwa ke depannya akan menjadi destinasi wisata pesisir di Karawang.

"Peran PHE ONWJ dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karawang memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan kawasan pesisir yang berkelanjutan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Juga sebagai pusat pendidikan lingkungan bagi seluruh sekolah, dan warga Karawang," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/05/16481321/siap-siap-karawang-bakal-punya-ekowisata-mangrove-dan-terumbu-karang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke