Salin Artikel

Fakta Kasus Temuan Potongan Tangan di Jalan, Korban Begal Sadis hingga Polisi Buru Pelakunya

KOMPAS.com - Seorang pengendara becak montor (bentor) di Kota Makassar, menemukan potongan tangan manusia di sekitar Jalan Pontiku, Kecamatan Tallo, hari Minggu (25/11/2018).

Polisi memastikan potongan tangan tersebut adalah milik seorang mahasiswa dari Akademi Teknik Industri Makassar (ATIM) bernama Imran (19).

Dari hasil pemeriksaan sementara, Imran menjadi korbankomplotan begal sadis yang tega melukai tangan korban dengan parang. Saat itu, para begal hendak merebut telepon genggam dari tangan Imran.

Berikut ini fakta lengkap kasus tersebut.

Warga sekitar Jalan Pontiku, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, geger lantaran ada potongan tangan yang tergeletak di tengah jalan, Minggu (25/11/2018) malam.
Potongan tangan ini pertama kali ditemukan oleh seorang pengendara becak motor (bentor) di depan warung kopi (warkop) 45. Warga pun melaporkan penemuan itu ke aparat Polsekta Tallo.

Kepala Polsekta Tallo Kompol Amrin yang dikonfirmasi Senin (26/11/2018) mengatakan, setelah anggotanya turun ke lokasi kejadian melakukan pengecekan, ternyata potongan tangan tersebut milik manusia.

“Saat anggota masih di lokasi melakukan penyelidikan, datang seseorang yang mengaku teman korban mencari potongan tangan tersebut. Dia bahkan menyampaikan bahwa korban saat ini tengah dirawat di RS Awal Bross Makassar,” katanya.

Polisi segera menindaklanjuti laporan warga tersebut. Hasilnya, potongan tangan tersebut adalah milik seorang mahasiswa Akademi Teknik Industri Makassar (ATIM), Imran (19), warga Kabupaten Enrekang.

“Dari informasi sementara, korban tinggal di sebuah rumah kos di Jalan Abu Bakar Lambogo. Korban hendak ke rumah temannya yang berada di sekitar Jalan Pontiku,” tuturnya.

Amrin mengaku belum bisa memastikan, apakah ini kasus penganiayaan atau pencurian dengan kekerasan.

“Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Kita belum tahu, apakah kasus itu murni penganiayaan atau terkait kasus pencurian dengan kekerasan,” tambahnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan, saat itu korban ke Jl Datuk Ribandang untuk ke rumah temannya, Khaerul (21) Minggu (25/11/2018) sekitar pukul 23.30 Wita.

Saat di depan rumah rekannya itu, korban menelpon untuk dibukakan pintu pagar yang sedang terkunci.

“Saat korban sedang menelpon, datang dua orang berboncengan motor matic berupaya merampas handphone tersebut. Namun mendapat penolakan, pelaku pun mengayunkan parang ke arah korban. Korban lalu menangkis ayunan parang tersebut dengan menggunakan tangan kirinya hingga putus,” katanya.

Imran tidak menyangka komplotan begal mengayunkan parang ke tangannya. Melihat tangannya terputus setelah ditebas parang, Imran segera menghentikan perlawanannya. Lalu, rekan korban, Khaerul segera membawanya ke Rumah Sakit Awal Bross.

Setelah memastikan Imran mendapat perawatan, Khaerul segera mencari potongan tangan milk Imran di lokasi kejadian.

Saat itulah Khaerul bertemu dengan polisi dan warga yang berkerumun di lokasi pembegalan Imran.

Polisi terus mendalami kasus tersebut dan meminta keterangan saksi dan Imran.

“Korban masih dirawat di RS Awal Bross. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Dugaan kuat sementara, kasus ini adalah kasus pencurian dengan kekerasan. Karena handphone korban dibawa oleh kedua pelaku,” kata Kasatreskrim Kota Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono.

Sumber: KOMPAS.com (Hendro Cipto)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/27/13005101/fakta-kasus-temuan-potongan-tangan-di-jalan-korban-begal-sadis-hingga-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke