Salin Artikel

Banjir Bandang di Aceh Utara, Rumah Hanyut hingga Ribuan Warga Mengungsi

KOMPAS.com - Banjir bandang melanda warga Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara. Seribuan warga dilaporkan mengungsi karena rumah mereka terendam banjir.

Banjir setinggi kurang lebih dua meter tersebut juga menghanyutkan rumah warga yang berada di Kecamatan Syamtalira Aron dan Kecamatan Samudera.

Berdasarkan data BPBD Aceh Utara, ada 4 kecamatan yang parah terkendala dampak banjir di Kabupaten Aceh Utara pada Sabtu (17/11/2018) hingga Minggu (18/11/2018).

Berikut fakta lengkapnya yang penting diketahui.

Akibat banjir, ratusan warga tampak mengungsi di pinggir jalan lintas Medan-Banda Aceh, Desa Kumbang, Aceh Utara.

Berdasarkan data BPBD Aceh Utara, banjir meluap karena tanggul Krueng (sungai) Pase di Desa Kumbang, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, jebol. Tiga rumah milik warga pun hanyut dibawa banjir.

Kepala Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Andre Prayuda mengatakan, ratusan kepala keluarga terkena dampak banjir kali ini.

“Data yang kami terima dari camat, di Desa Kumbang yang terdampak banjir itu 215 kepala keluarga atau 758 jiwa. Pendataan terus dilakukan terhadap kerusakan yang disebabkan banjir kali ini,” katanya, Minggu (18/11/2018).

Dia menyebutkan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri serta tim teknis lainnya sejak pagi sudah berada di lokasi banjir untuk membantu masyarakat.

“Kami upayakan keselamatan warga dulu,” pungkasnya.

Tim Polres Aceh Utara mengevakuasi korban banjir di Desa Kumbang, Desa Blang, dan Desa Kumbang, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (18/11/2018).

Para korban dievakuasi ke mushala di desa tersebut. Kepala Bagian Operasi Polres Aceh Utara, AKP Iswahyudi mengatakan, sebanyak 40 polisi diturunkan untuk membantu evakuasi warga.

Ia menjelaskan, di Desa Kumbang, Kecamatan Syamtalira Aron, sebanyak empat rumah hancur terseret banjir. Rumah itu milik Juwariah (50), Muridi (55), Asri Daud (50), dan M Hasan Adam (50). Asrama polisi di Polsek Syamtalira Aron juga terendam banjir.

“Ada empat rumah polisi juga terendam banjir. Semua kita evakuasi sementara sampai air surut,” katanya.

Kepala Desa Mancang, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara, Abdul Gani mengatakan, posisi tanggul sungai di desanya itu terlalu rendah.

Dia mengaku, telah melaporkan kondisi itu ke Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sejak dua tahun lalu, karena tanggul rawan jebol dan berpotensi banjir. Namun, laporan Abdul tidak diindahkan.

“Sehingga, begitu debit air Krueng (sungai) Pase tinggi, akan meluber ke masyarakat. Namun, kali ini terparah dibanding tahun sebelumnya,” katanya.

Masyarakat sebelumnya telah bergotong royong membangun tanggul dengan menumpuk karung berisi pasir di daerah pinggiran sungai. Namun, kali ini debit air sungai melewati tanggul darurat itu.

“Semoga ini bisa segera diatasi pemerintah,” kata Abdul Gani.

Sumber: KOMPAS.com (Masriadi)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/19/16205191/banjir-bandang-di-aceh-utara-rumah-hanyut-hingga-ribuan-warga-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke