Salin Artikel

Polisi dan BPBD Riau Bantu Seberangkan Anak Sekolah di Lokasi Banjir

Petugas pun menggendong anak-anak berseragam sekolah untuk mengarungi banjir, yang arusnya cukup deras. Ketinggian air di badan jalan mencapai 60 sentimeter.

Salah satu petugas kepolisian yang membantu anak-anak sekolah, yakni Bhabinkamtibmas Desa Rantau Mepasai, Brigadir Masrizal.

"Banjir merendam badan jalan sehingga sulit untuk dilalui. Apalagi, bagi anak-anak yang pergi dan pulang sekolah melewati jalan ini. Sehingga kita bersama BPBD membantu untuk mengarungi banjir, agar anak-anak tetap bisa belajar di sekolah," ucap Masrizal pada wartawan, Kamis (8/11/2018).

Dia menyebutkan, sebagian anak-anak sekolah ada yang dijemput orangtuanya, dan sebagian pulang sendirian.

Lantaran arus cukup deras, anak-anak tidak berani untuk menghadang banjir, karena akan beresiko.

"Arusnya deras. Kalau anak-anak tidak bisa dilepaskan untuk menyeberang. Maka harus kita bantu gendong," ucap Masrizal.

Badan jalan penghubung Desa Rantau Mepasai dengan Desa Pulau Gajah dilanda banjir sejak beberapa hari terakhir. Selama itu pula, petugas jajaran Polres Inhu dan BPBD berada di lokasi membantu warga yang melintas.

Menurut Masrizal, jalan tersebut merupakan akses utama, sehingga banyak warga yang mengantri untuk bisa melintas. Bahkan, BPBD setempat harus membuat pegangan seling baja untuk warga yang menyeberang.

"Selama badan jalan digenangi air, kita tetap standby di sana untuk membantu anak-anak sekolah dan warga yang ingin menyeberang," jelas Masrizal.

Dia menambahkan, banjir di badan jalan ini diakibatkan luapan air sungai. Sejak beberapa hari terakhir debit air terus meningkat, karena hujan yang terus menerus.

Selain badan jalan, ada sejumlah rumah warga yang terdampak banjir.

"Saat ini ada sekitar 10 kepala keluarga (KK) di Desa Rantau Mepasai yang terendam banjir," kata Masrizal.

Sementara itu, banjir di wilayah Kabupaten Inhu, Riau, merendam ribuan rumah warga.

Berdasarkan data di BPBD Riau, terdapat sekitar 4.384 rumah warga yang dilanda banjir, namun belum ada yang mengungsi.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, mengatakan, ada 11 kecamatan di Kabupaten Inhu yang terdampak banjir. Menurut dia, banjir diakibatkan luapan air Sungai Indragiri dengan ketinggian sekitar 65 sentimeter.

"Sebelas kecamatan yang terendam banjir, di dalamnya terdapat 44 desa. Saat ini belum ada warga yang mengungsi, karena sebagian besar rumah warga yang berada di bantara Sungai Indragiri berbentuk panggung," ucap Edwar pada wartawan, Rabu (7/11/2018).

Dia menyebutkan, banjir melanda wilayah Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Peranap, Rakit Kulim, Batang Peranap, Kelayang, Sei Lala, Pasir Penyu, Rengat, Kuala Cinako, Rengat Barat dan Kecamatan Lirik.

Selain rumah warga, satu sekolah menengah pertama (SMP) turut direndam air. Namun, aktivitas belajar mengajar masih berjalan normal.

Pemerintah setempat saat ini sudah mendirikan tenda pengungsian untuk korban banjir.

"BPBD Inhu sudah menyiapkan mensiagakan beberapa peralatan pengungsian berupa tenda. Tapi saat ini belum ada warga yang mengungsi," tutup Edwar.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/08/13015131/polisi-dan-bpbd-riau-bantu-seberangkan-anak-sekolah-di-lokasi-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke