Salin Artikel

Bupati Madiun Perintahkan Petugas Medis Pantau Kesehatan Orangtua Pramugari Alfiani

Pemantuan kesehatan itu dilakukan menyusul kondisi kesehatan kedua orangtua Alfiani yang makin menurun pasca-kecelakaan pesawat menimpa putri semata wayangnya.

Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro yang biasa disapa Kaji Mbing saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/11/2018), mengatakan pemerintah harus hadir untuk membantu keluarga pramugari Alfiani.

"Makanya saya perintahkan petugas kesehatan untuk melakukan pemantauan kondisi kesehatan kedua orangtua Alfi secara rutin," kata Kaji Mbing.

Sementara itu, petugas medis di Puskesmas Gantrung, dr Kirnia Tri Wulandari yang dihubungi terpisah mengatakan, kondisi Sukartini, ibu kandung Alfi, saat ini masih syok. Kendati demikian, kondisi kesehatan fisik ibu satu anak ini masih normal.

Kondisi itu diketahui setelah perawat Puskesmas Gantrung mendatangi rumah orangtua pramugari Alfiani.

"Tadi perawat kami ke sana. Kebetulan baru bisa menemui ibunya Alfi. Ayahnya sedang tidur. Hasilnya dari pemeriksaan ibunya tekanan darah 110/70, suhunya masih normal, pernafasan normal, semuanya normal," kata Nia.

Hanya saja, lanjut Nia, kondisi fisi ibu kandung pramugari Alfiani tampak lemas dan wajahnya murung. Tak hanya itu terlihat bibir Sukartini tampak kering, karena mungkin kurang minum.

"Tadi waktu kami ke sana ibunya dalam kondisi pucat, bibirnya kering, wajahnya tampak murung. Saat ditanya jawabannya seadanya. Ada indikasi ibunya kurang minum dan nafsu makannya menurun sehingga terlihat lemas," ungkap Nia.

Nia menambahkan, perawat akan memberikan obat-obatan dan vitamin bila tensi darah orangtua Alfiani menurun. Sementara bila ada keluhan sulit tidur akan diberikan obat penenang.

Tak hanya memeriksa kondisi kesehatan fisik orangtua korban, tim medis Puskesmas Gantrung juga memberikan pendampingan dan konseling agar kondisi jiwa orangtua korban lebih tenang.

Diberitakan sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim mendatangi kediaman pramugari Alfiani Hidayati Solikah yang menjadi korban pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Kedatangan tim di Dusun Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, untuk mengambil sampel rambut, darah dan kuku kedua orangtua Alfi. Sampel itu digunakan untuk kepentingan identifikasi jenazah yang ditemukan.

"Untuk kepentingan identifikasi, tim DVI Polda Jatim mengambil sampel darah dan rambut kedua orangtua korban. Selain bukti-bukti lain untuk bisa mendukung indentifikasi jenazah korban," kata Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya kepada Kompas.com, Selasa (30/10/2018).

https://regional.kompas.com/read/2018/11/02/06050161/bupati-madiun-perintahkan-petugas-medis-pantau-kesehatan-orangtua-pramugari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke