Salin Artikel

Melalui TOF 2018, Kota Tasikmalaya Dianggap Layak Jadi Kota Wisata

Pendapat itu disampaikan Nurhayati setelah melihat keberhasilan acara Tasikmalaya Oktober Festival. Melalui acara itu, dia menilai, Kota Tasikmalaya layak jadi daerah tujuan wisata karena sudah memiliki 3A, yaitu atraksi, amenitas dan aksesbilitas.

Dia menjelaskan, atraksi (daya tarik) Kota Tasik sudah cukup mumpun. Kota ini memiliki potensi industri yang menonjol, mulai dari bordir, batik, mendong, alas kaki, kelom dan payung.

Lalu dari sisi amenitasnya (fasilitas), Kota Tasikmalaya juga cukup ideal karena sudah memiliki fasilitas hotel yang cukup banyak, sekitar 13 hotel berbintang.

Kemudian dari sisi aksesbilitas, Kota Tasikmalaya merupakan daerah strategis, dan mudah diakses, baik dari Jakarta maupun Jawa Timur. Apalagi, kini Kota Tasikmalaya memiliki bandara Wiriadinata Cibeureum sehingga bisa dijangkau dari daerah lain.

"Sehingga saya kira Kota Tasikmalaya memang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kota destinasi wisata, termasuk ke depannya sesuai janji dari Pak Menteri (Pariwisata), pihak kementerian akan terus memberikan pembinaan sehinga kegiatan seperti TOF bisa digelar lebih besar sehingga pada tahun-tahun berikutnya, agendanya tak hanya agenda lokal melainkan menjadi agenda nasional," jelas Nurhayati kepada Kompas.com, Selasa (16/10/2018).

TOF ditutup

Selasa ini, kegiatan TOF yang digelar sejak Sabtu (13/10/2018) ini ditutup. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti seluruh agenda acara tersebut.

Acara ini pun sebagai perhelatan akbar tahunan yang digelar pemerintah Kota Tasikmalaya dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-17 Kota Tasikmalaya.

Tasikmalaya Oktober Festival dibuka dengan karnaval budaya seperti Tasik Fashion Carnaval dan Tasik Jampana Carnaval. Pembukaan ini menarik perhatian ribuan warga baik dari Kota Tasikmalaya maupun dari daerah lain seperti Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

Dalam karnaval budaya itu ditampilkan pertunjukan kreatif dan unik yang menggambarkan kekayaan dan potensi Kota Tasikmalaya. Pertunjukan ini berasal dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemerintah Kota Tasikmalaya, komunitas seni budaya, dan BUMN/BUMD dari kabupaten serta kota se-Indonesia.

Dalam acara tersebut sempat hadir Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan delegasi Jepang dari Kota Okoyama dan Bimasaka, termasuk beberapa tamu undangan dari 25 kota yang tergabung dalam Komwil APEKSi Regional III meliputi kota-kota dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten.

Semangat kreativitas

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, kegiatan Tasikmalaya Oktober Festival (TOF) tahun ini lebih jauh meningkat dibanding pelaksanaan tahun sebelumnya.

"Kita semua melihat hari ini semangat inovasi, semangat kreativitas pada pelaksanaan TOF sudah sangat baik walaupun ke depannya perlu ada peningkatan-peningkatan yang lebih bagus lagi," ujar Budi.

Budi berharap, Kementerian Pariwisata dan Perdagangan agar terus memberikan pembinaan-pembinaan terhadap keparawisataan di Kota Tasikmalaya agar bisa terus terdongkrak.

"Melalui kegiatan ini kita ingin menampilkan semangat kreativitas dan inovasi dan menjaga nilai budaya Kota Tasikmalaya dalam rangka memperkuat daya saing Kota Tasikmlaya, khususnya dalam hal keparawisataan," tambah dia.

Budi berharap, ke depannya Kota Tasikmalaya menjadi destinasi wisata atau daerah tujuan wisata, tak hanya skala nasional tetapi juga internasional. Hal itu, kata Budi, menjadi sangat mungkin karena Kota Tasikmalaya memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan.

"Tinggal bagaimana kita bisa me-manage dan mengelolanya dengan baik dan berkualitas dan menaikkan daya saing Kota Tasikmalaya," ujarnya.

Wali kota mengatakan, selain TOF, acara lain juga akan digelar guna mempromosikan Kota Tasikmalaya.

"Ya, kita akan banyak menggelar event karena potensi kita banyak. Kultur budaya juga ada dan mudah-mudahan dari sisi anggaran juga siap kita anggarkan dar APBD," katanya.

Saat ini, tambah Budi, Kota Tasikmalaya sudah berusia 17 tahun atau sweet seventeen pembentukannya sebagai daerah otonom berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2001. Meski usianya masih muda, kata dia, tetapi kemajuan pesat sudah dialami Kota Tasikmalaya.

"Bisa dilihat dengan peningkatan yang signifikan dalam pembangunan berbagai bidang kehidupan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkas Budi.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/16/11255201/melalui-tof-2018-kota-tasikmalaya-dianggap-layak-jadi-kota-wisata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke