Salin Artikel

Sudah 3 Hari, Peserta Festival Nomoni Palu Tertahan di Bandara

Salah satunya, Jumrad, warga asal Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Ia bertahan di Bandara Mutiara Palu sejak Sabtu (29/9/2018) bersama seorang rekannya.

Hingga pagi ini, ia belum mendapat kejelasan apakah dirinya bisa meninggalkan Palu dengan pesawat Hercules milik TNI atau tidak.

"Ada sekitar 2.000an orang tertahan di bandara ini. Jadi yang diprioritaskan naik pesawat itu perempuan, lansia, anak-anak, dan orang sakit. Kami menunggu giliran saja kapan bisa diberangkatkan," ungkap Jumrad saat dihubungi, Selasa (2/10/2018).

Selama di bandara, ia mengandalkan makanan seadanya. Sebab, baru Senin malam keluarganya mengantarkan makanan.

Tak hanya itu, untuk berkomunikasi dengan keluarga di Sultra, ia menggunakan pesan singkat demi menghemat baterai ponselnya.

"Tidak ada listrik di sini. Baru kemarin ada sinyal hp (ponsel), saya cas hp-ku di bandara yang pakai genset," tuturnya.

Jumrad menceritakan, ia bersama seorang rekannya datang ke Palu untuk menghadiri undangan Workshop Nasional Best Practice Penguatan Peran Tokoh Informasi dan Lembaga Kearifan Lokal di Swiss-Bell Hotel Palu, 28 September-1 Oktober 2018.

Workshop ini merupakan rangkaian acara Pesona Palu Nomoni, hasil kerja sama Kementerian Pariwisata dengan Pemkot Palu.

"Saya tiba di Palu, Jumat pukul 16.00 Wita di hotel. Saat gempa masih di hotel. Kemudian kami langsung keluar hotel dan saya sempat siaran langsung lewat Facebook, tidak lama karena signal handphone langsung putus," kata Jumrad.

Akibat gempa dan tsunami, beberapa tamu hotel, Jumat malam itu mengungsi ke lokasi aman, di Kecamatan Silae, Palu.

Selanjutnya Sabtu siang, Jumrad bersama temannya menuju Bandara Mutiara Sis Aljufri dan hingga kini belum bisa meninggalkan Palu karena keterbatasan transportasi. 

https://regional.kompas.com/read/2018/10/02/10410561/sudah-3-hari-peserta-festival-nomoni-palu-tertahan-di-bandara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke