Salin Artikel

Pasca Gempa di Mamuju, SPBU Penuh hingga Listrik Padam

Pantauan Kompas.com di lokasi, ada puluhan sepeda motor mengantre di sebuah SPBU. Antrean pun tak lagi beraturan lantaran kepadatan sepeda motor cukup membludak. 

Sementara itu, di sepanjang perjalanan di Mamuju Utara, kondisi juga gelap gulita. Pencahayaan utama hanya mengandalkan lampu kendaraan yang melintas. Di beberapa rumah, warga memilih memasang genset.

Di sini, masih ada sejumlah warga yang lebih memilih tetap bertahan di rumah mereka. Namun, mereka memilih tidur di luar rumah karena khawatir adanya gempa susulan.

Sementara sebagian besar warga Pasang Kayu, terutama yang ada di pesisir Teluk Tomoni lebih memilih mengungsi. Ada dua lokasi pengungsian bagi warga Pasang Kayu, Mamuju Utara ini.

"Selain tidur di bukit juga tidur di halaman stadion yang belum selesai di bangun. Tempatnya agak tinggi di sana," ujar Rusman, warga Pasang Kayu.

Selain aliran listrik yang masih terputus, kendala telekomunikasi juga terjadi. Jaringan telekomunikasi di kota ini masih cukup baik dibandingkan wilayah terdampak lainnya. Di sini, warga Pasang Kayu masih bisa mengakses internet. Namun, mereka tidak bisa menerima telepon masuk atau telepon keluar.

Wilayah Pasang Kayu, Mamuju Utara ini merupakan jalur yang bisa ditempuh menuju Donggala, yang menjadi wilayah terdampak sangat parah akibat gempa dan tsunami. Ada banyak jalur alternatif dari sini ke Donggala. Namun, yang paling utama adalah Poros Donggala yang masih bisa digunakan kendaraan bermotor.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/30/00243661/pasca-gempa-di-mamuju-spbu-penuh-hingga-listrik-padam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke