Salin Artikel

Imbas Kekeringan, Babi Hutan Masuk ke Rumah Warga

Kepanikan terjadi karena babi hutan seberat 70 kilogram tersebut tak hanya berkeliaran di pemukiman, namun juga masuk ke rumah milik warga.

Kapolsek Pandanarum, Ajun Komisaris Bambang Irianto mengatakan, babi hutan menerobos masuk ke rumah milik Achmad melalui jendela yang terbuka.

Hewan liar itu terjebak di dalam ruang tamu dan merusak properti yang ada di dalamnya.

“Pemilik rumah begitu tahu ada babi hutan di dalam rumah langsung keluar untuk meminta tolong. Warga kemudian berhasil melumpuhkan babi hutan yang terpojok di dalam rumah,” bebernya.

Bambang mengungkapkan, konflik antara hewan liar dan warga ini bukan kali pertama terjadi.

Siklus tahunan turunnya babi hutan ke pemukiman warga dimulai pada Juli, yakni saat musim kemarau tiba.

“Saat musim kemarau mata air di hutan banyak yang mengering, sehingga hewan liar seperti babi dan kera turun ke permukiman yang dekat dengan sumber mata air,” ujarnya.

Fenomena turunnya hewan liar ke permukiman juga dikarenakan habitat yang mulai menyusut.

Untuk membatasi ruang gerak hewan di batas permukiman, kepolisian bekerjasama dengan Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) melakukan kegiatan berburu babi hutan di sekitar ladang.

“Sebelum berburu perangkat desa harus memberikan imbauan kepada warga agar tidak ke ladang, untuk antisipasi peluru nyasar,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/17/17342871/imbas-kekeringan-babi-hutan-masuk-ke-rumah-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke