Salin Artikel

Atasi Karhutla, Lanud Supadio Siagakan Cassa 212 untuk Modifikasi Cuaca

Disiagakannya pesawat tersebut menyusul kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) yang semakin mengkhawatirkan.

Titik api sebagai penyebab utama bencana tahunan yang belum juga ditemukan cara terbaik mengatasinya, menjadi ancaman tersendiri bagi kesehatan masyarakat di Kalbar.

Komandan Lanud Supadio Marsekal Pertama (Marsma) TNI Minggit Tribowo mengatakan, TMC adalah program membuat hujan buatan, yang merupakan kerja sama TNI AU, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Program TMC tersebut mulai dilaksanakan di Lanud Supadio sejak Minggu (19/8/2018) kemarin.

"Sesuai permintaan dari BNPB, TNI AU menyiapkan pesawat angkut. Untuk sementara ini mendukung dengan pesawat Cassa 212, untuk menebarkan garam di langit Kalbar," kata Triwibowo, Senin (20/8/2018).

Selain pesawat Cassa 212, sambung Triwibowo, Lanud Supadio juga terus membantu mengurangi dampak bencana kabut asap, dengan berbagai cara. Termasuk menyiapkan posko darurat di baseops, dengan personel yang siap siaga.

"Sesuai dengan tugas pokok TNI AU, dengan tambahan armada ini tentunya jangkauan jelajah untuk mengurangi dampak bencana kabut asap ini akan semakin luas, bahkan jangkauan bisa sampai ke provinsi lain," katanya.

Upaya mengatasi dampak kabut asap ini dilakukan dengan mengurangi titik api yang tersebar di wilayah Kalbar.

Personel Lanud Supadio bersama dengan pihak-pihak terkait, di antaranya Kodam XII/Tanjungpura, Lantamal XII Pontianak, Polda Kalbar, Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan stakeholder yang lainnya.

"Kami siap siaga membantu upaya mengatasi bencana kabut asap ini. Ini salah satu bentuk kerja sama, misalnya memantau kondisi titik api melalui udara di atas 8.000 kaki,” ujarnya.

Minggit menambahkan, hingga Minggu (19/8/2018) siang, cuaca Kalbar pada ketinggian 8.000 kaki masih tertutup kabut pekat.

Cuaca berkabut tebal tersebut, cukup mengganggu aktivitas penerbangan.

“Kita juga membantu dengan hujan buatan melalui water bombing maupun rekayasa hujan buatan. Sekarang kita terus pantau titik api di titik-titik mana, baru lakukan rekayasa cuaca," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/20/21041031/atasi-karhutla-lanud-supadio-siagakan-cassa-212-untuk-modifikasi-cuaca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke